Tinjau Ulang Airline Hub, Jokowi: Negara Lain Tak Ada yang Miliki Bandara Internasional Sebanyak Ini

- 7 Agustus 2020, 11:28 WIB
Bandara Internasional Dubai, UEA.
Bandara Internasional Dubai, UEA. /iStock

PR INDRAMAYU - Pertumbuhan ekonomi di Indonesia turun hingga -5,32 persen pada kuartal kedua 2020.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, momen ini dapat dijadikan momentum untuk mengtransformasi sektor pariwisata.

Sebagai salah satu bentuk nyatanya, ia pun meminta jajarannya untuk meninjau ulang airline hub yang dimiliki di Indonesia.

Baca Juga: Nikita Mirzani Rupanya 'Kepo' dengan Gisel, Pernah Tanyakan Postingan Gisel ke Melaney Ricardo

Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki banyak airline hub dan tidak merata tersebar di seluruh wilayah.

Hal ini diungkapkannya saat memberikan pengantar rapat terbatas tentang Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka pada Kamis 6 Agustus 2020.

"Saat ini terdapat 30 bandara internasional, apakah diperlukan sebanyak ini? Negara-negara lain saya kira enggak ada yang kaya gini, coba dilihat lagi," ujarnya, dikutip Pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Polisi Tahan 16 Orang Termasuk Manajer Umum Pelabuhan, Penyelidikan Ledakan Lebanon Terus Berlanjut

Ia juga mengatakan 9 persen lalu lintas udara hanya terdapat di empat bandara Internasional di Indonesia.

Empat bandara tersebut adalah, Bandara Internasional Ngurah Ra Bali, Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Bandara Internasional Kualanamu Sumatera Utara dan Bandara Internasional Juanda Jawa Timur.

Ia pun mengatakan jajarannya harus berani menentukan bandara yang berpotensi menjadi Internasional HUB.

Baca Juga: Arema FC Dituding Pakai Sponsor Situs Judi Bola Online, Pihak General Manajer Akhirnya Buka Suara

"Dengan pembagian fungsi sesuai dengan, letak geografis dan dengan karakteristik wilayahnya, saya mencatat ada 8 bandara internasional yang berpotensi sebagai HUB," ungkapnya.

Delapan Bandara Internasional tersebut adalah Bandara Ngurah Rai (Bali), Seokarno Hatta (Banten), Kualanamu (Sumatera Utara), Jogjakarta, Balikpapan (Kalimantan Timur), Hassanudin (Sulawesi Selatan), Sam Ratulangi (Sulawesi Utara), dan Juanda (Jawa Timur).

Jokowi berharap, perubahan ini bisa menjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata. Ia juga meminta pengelola ekosistem pariwisata dan pendukungnya seperti penerbangan agar benar-benar didesain.

Baca Juga: Viral Video Pengendara Motor Ngebut di Tol Malam-malam, Jalanan Diramaikan Suara Klakson Mobil

"Dengan manajemen lebih terintregasi, lebih terkonsolidasi dari hulu sampai hilir tidak pernah dilakukan," ujarnya sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Heran Indonesia Punya 30 Bandara Internasional, Jokowi: Negara Lain Tidak Ada yang Begini'.

Presiden Jokowi mengatakan, manajemen dapat dimulai dari airline, manajemen bandara, manajemen layanan penerbangan.

Manajemen tersebut, lanjutnya, tersambung dengan manajemen destinasi, manajemen hotel, manajemen perjalanan dan manajemen produk lokal dan industri kreatif yang di miliki Indonesia.*** (Tita Salsabila/Pikiran Rakyat)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x