Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Mendikbud Nadiem Makarim Dinilai Tak Kompeten, Guru Besar UGM: Cocoknya Jadi Dirjen Kemendikbud Dulu', Wahyudi beralasan terdapat konteks yang berbeda di Kemendikbud yang kini menangani semua jenjang pendidikan di Indonesia.
Selain itu, ide Nadiem yang menghendaki semua kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan secara daring tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Makam Ini Diklaim Sebagai Makam Nabi Muhammad, Tinjau Kebenarannya
"Banyak daerah yang belum mempunyai infrastruktur pendidikan yang memadai," kata Wahyudi.
"Jangan lagi internet, bahkan banyak daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik," sambung dia.
Hal ini tentu memerlukan segregasi dan segmentasi kebijakan sesuai dengan kenyataan di setiap daerah.
Artinya tidak semua jenjang dan daerah dapat dilakukan PBM secara daring karena banyak materi pembelajaran yang memerlukan mentoring pengajar.
Selain itu, program Merdeka Belajar juga menurut Wahyudi tak bisa benar-benar diimplementasikan.
"Program Merdeka Belajar sejauh ini tampak baru sebatas gimmick," tegasnya.***