"Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, secara laboratorium, secara ilmiah kita bisa buktikan," tutur Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjri Djufry.
Fadjri mengklaim minyak atsiri Eucalyptus citidora mampu menginaktivasi virus flu burung (avian influenza) H5N1, gamma coronavirus, dan betacoronavirus.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Indramayu Senin, 6 Juli 2020: Diprediksi Cerah Berawan Seharian
Bukan tanpa penyebab, hasil tersebut didapatkan lewat uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan.
"Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp yang kita uji bisa membunuh 80-100 persen virus mulai dari avian influenza hingga virus corona model yang digunakan," klaimnya lagi.
Baru-baru ini diberitakan di media nasional, Kementan berniat untuk memproduksinya secara massal lewat perusahaan swasta. Alih-alih mendapat dukungan, upaya tersebut malah mendapat kecaman dan kritikan dari berbagai pihak.
Baca Juga: BCL Curhat 4 Bulan Arungi Hidup Tanpa Suami, Pertanyakan Apakah Dia Mampu Jalani Semua Ini
Terpantau dari Twitter, dokter yang sekaligus berprofesi sebagai penyanyi, @dr_tompi, tampak terkejut dengan kemunculan kalung antivirus ini dan berkata 'ini apaan?'.
Namun setelah membaca lebih lanjut, Tompi mengakui produk tersebut sudah sempat diteliti.
Kendati demikian, bagi dia, memproduksinya secara massal tanpa banyak pertimbangan adalah sesuatu yang tidak tepat untuk dilakukan pemerintah.