Anies Baswedan Beberkan Prinsipnya: Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang

- 7 Oktober 2021, 20:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan prinsip hidup yang ia pegang selama ini: dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan prinsip hidup yang ia pegang selama ini: dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang. /Antara Foto/M Risyal Hidayat

PR INDRAMAYU - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan buka suara terkait dengan kritik yang seakan tak bisa lepas dari dirinya.

Seperti diketahui, selama memimpin Jakarta, Anies Baswedan acap kali disoroti pelbagai pihak.

Meski tak sedikit kritikan mengarah padanya, Anies Baswedan terlihat tak terganggu.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul Cara Anies Baswedan Hadapi Kritik dan Caci Maki: Rileks, Fokus pada Janji, saat Anies Baswedan ditanya bagaimana dia menanggapi kritikan atas kinerjanya, orang nomor satu di Jakarta itu mengaku tak ingin terlalu merespons.

Baca Juga: Prediksi Korea Selatan vs Suriah Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 beserta Line Up dan Skor Akhir

Bahkan Anies Baswedan mengatakan bahwa, selama tiga setengah tahun dia memimpin Jakarta, pihaknya baru melakukan testing terkait opini publik.

“Kalau sosmed ramai terus, ramai terus, hari ini dipuji besok bisa dicaci, hari ini selangit besok bisa nyungsep senyungsep nyungsepnya," ujarnya.

"Karena itu nggak usah pusing, rileks saja. Kalau sosmed itu pasti begitu, makanya prinsipnya dari dulu itu dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang gitu aja dipegangnya,” kata Anies Baswedan.

Dalam kesempatan yang sama, Anies Baswedan mengatakan bahwa, apabila mendapat pujian dari kinerjanya, dia cukup diam saja.

Karena menurut Anies Basweadn, kemungkinan esoknya bisa berubah lagi.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Menurun, Anies Baswedan Tetap Larang Warga DKI Rayakan HUT RI ke-76 Secara Berkerumun

“Ada masa, kadang-kadang kita di Jakarta ini hal yang kecil aja jadi besar, tapi ada hal yang besar jadi kecil, kemarin contohnya para pemred melihat Jakarta International Stadium, mereka itu banyak yang bilang Mas ini ada barang sebesar ini ko kita nggak tahu ya gitu,” kata Anies.

Anies menyebut ke depannya Jakarta Internasional Stadium itu akan menjadi stadion terbesar, terbaik karena bisa digunakan dengan konsep indoor, meski hujan pun tetap bisa melakukan pertandingan.

“Sekarang stadionnya bisa indoor tertutup, jam 10 pagi bisa main bola, jam 2 siang bisa sepak bola, ini kelas dunia ini, nah terus saya bilang begini memang betul di Jakarta barang besar bisa nggak kelihatan, barang kecil bisa jadi gede. Kecemplung got aja so not important ramai pula itu,” tutur Anies.

Baca Juga: Lakukan Sidak, Anies Baswedan Masih Menemukan Kantor yang Terapkan WFO Selama PPKM Darurat

“Ibu saya sampai bilang 'Nies memang tadi kecemplung got ya? iya kenapa, itu tadi temen-temen banyak yang nanyain katanya', masyaAllah. Nah gimana kita menghadapi itu, seperti saya rileks, fokus pada pekerjaan, fokus pada janji, fokus pada eksekusi dan saya hampir tidak pernah komentar juga,” kata Anies.

Anies Baswedan menjelaskan, mengapa dirinya tak pernah menjawab komentar, karena menurutnya memang banyak sekali cara menjawabnya yang tidak perlu dengan kata-kata. Akan tetapi menjawabnya dengan karya-karya yang nyata.

“Saya, kami itu ketika bertugas di pemerintahan fakta kami tidak pernah melakukan survei, selama tiga setengah tahun kami bekerja di Jakarta, enggak pernah," kata dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Beli Tiang Sepeda Seharga Rp10 Juta, Ferdinand Hutahaean: Perampokan APBD Namanya

"Tidak pernah bikin survei, ini inline dengan apa yang disampaikan oleh Bang Hatta, bahwa sekarang kita punya janji nih, janjinya ada 23 rumuskan dalam rencana kerja, habis itu kita tak pernah cek kepuasan publik, tapi mengeceknya eksekusi program,” kata Anies Baswedan, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube PAN TV.

Anies menegaskan, selama dirinya bekerja menjadi Gubernur Jakarta hingga saat ini tak pernah mengadakan atau menyelenggarakan survei terkait kepuasan publik atas kinerjanya.

“Kenapa? Karena kita tahu bahwa insya Allah bekerja 5 tahun. Kita udah komitmen bekerja 5 tahun. Karena itu dulu ketika ada turnamen-turnamen tahun 2019 kita tidak ikut turnamen gitu, kita ikut tetap pada track ini,” tutur Anies.*** (Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah