Anies Baswedan Beberkan Prinsipnya: Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang

- 7 Oktober 2021, 20:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan prinsip hidup yang ia pegang selama ini: dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan prinsip hidup yang ia pegang selama ini: dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang. /Antara Foto/M Risyal Hidayat

Karena menurut Anies Basweadn, kemungkinan esoknya bisa berubah lagi.

Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 Menurun, Anies Baswedan Tetap Larang Warga DKI Rayakan HUT RI ke-76 Secara Berkerumun

“Ada masa, kadang-kadang kita di Jakarta ini hal yang kecil aja jadi besar, tapi ada hal yang besar jadi kecil, kemarin contohnya para pemred melihat Jakarta International Stadium, mereka itu banyak yang bilang Mas ini ada barang sebesar ini ko kita nggak tahu ya gitu,” kata Anies.

Anies menyebut ke depannya Jakarta Internasional Stadium itu akan menjadi stadion terbesar, terbaik karena bisa digunakan dengan konsep indoor, meski hujan pun tetap bisa melakukan pertandingan.

“Sekarang stadionnya bisa indoor tertutup, jam 10 pagi bisa main bola, jam 2 siang bisa sepak bola, ini kelas dunia ini, nah terus saya bilang begini memang betul di Jakarta barang besar bisa nggak kelihatan, barang kecil bisa jadi gede. Kecemplung got aja so not important ramai pula itu,” tutur Anies.

Baca Juga: Lakukan Sidak, Anies Baswedan Masih Menemukan Kantor yang Terapkan WFO Selama PPKM Darurat

“Ibu saya sampai bilang 'Nies memang tadi kecemplung got ya? iya kenapa, itu tadi temen-temen banyak yang nanyain katanya', masyaAllah. Nah gimana kita menghadapi itu, seperti saya rileks, fokus pada pekerjaan, fokus pada janji, fokus pada eksekusi dan saya hampir tidak pernah komentar juga,” kata Anies.

Anies Baswedan menjelaskan, mengapa dirinya tak pernah menjawab komentar, karena menurutnya memang banyak sekali cara menjawabnya yang tidak perlu dengan kata-kata. Akan tetapi menjawabnya dengan karya-karya yang nyata.

“Saya, kami itu ketika bertugas di pemerintahan fakta kami tidak pernah melakukan survei, selama tiga setengah tahun kami bekerja di Jakarta, enggak pernah," kata dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Beli Tiang Sepeda Seharga Rp10 Juta, Ferdinand Hutahaean: Perampokan APBD Namanya

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah