Namun pada pukul 18.30 mendadak ia tak sadar setelah bermain setengah game.
Ibunya mengungkapkan jika ia sempat berharap Markis Kido masih bisa selamat.
Bahkan ia merasa jika emamng putranya ingin hidup dan matinya di lapangan badminton.
“Dia sepertinya memang maunya (hidup atau matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat,” ujar Zul Asteria, ibunda Kido seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman badmintonindonesia.com.
Zul mengaku mengira anaknya terkena stroke.
Baca Juga: Markis Kido Tutup Usia Usai Terkena Serangan Jantung, Ini Penjelasan dari dr. Tirta
Apalagi dengan riwayat darah tinggi, ia menyangka pembuluh darah putranya ini pecah.
Namun ternyata nyawa Markis Kido tak selamat pada mala itu.
“Saya kira tadi hanya stroke, karena dia ‘kan punya darah tinggi, terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu, tapi ternyata Mas Kido diambil,” ujar ibunda Kido.