PR INDRAMAYU - Pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian dunia.
Sudah lebih dari setahun, pandemi Covid-19 mengubah cara hidup seluruh dunia, tak hanya di Indonesia.
Beberapa negara bahkan sudah sempat melakukan lockdown di negaranya untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Cegah Kerumunan dan Penyebaran Covid-19, Alun-alun Kota Majalengka Disterilkan dan Dijaga Ketat
Salah satunya adalah Singapura yang melakukan lockdown.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, menurut Profesor Zubairi adalah hal yang subjektif.
Sehingga berbagai kebijakan sepertinya akan terlihat selalu salah.
"Pandemi kadang terlalu subjektif untuk dinilai dan ditangani," tulis Profesor Zubairi seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Twitter @ProfesorZubairi
"Tiap kebijakan yang diambil sepertinya salah," tulisnya lagi menambahkan.
Salah satu contohnya adalah Singapura.
Baca Juga: Kematian karena Covid-19 Mencapai 4.329, Kasus Terpapar Virus Corona di India Lampaui 25 Juta
Prof Zubairi menyebutkan jika singapura merupakan salah satu negara yang terbaik dalam menangani Covid-19.
Kini Singapura bahkan kembali melakukan lockdown.
"Lihat Singapura, salah satu negara terbaik penanganan Covid-19--kini lockdown lagi," tulis Prof Zubairi.
Baca Juga: Akan Vaksinasi Covid-19? Wajib Tahu yang Harus Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksin
Hal ini karena kasus angka harian di Singapura dianggap cukup tinggi.
Padahal kasus harian di Singapura berkisar di bawah 50.
Sedangkan menurut Prof Zubairi, di Jakarta angka kasus harian mencapai 600 kasus.
Baca Juga: Ibunya Meninggal karena Covid-19, dr. Tompi Bongkar Perlakuan Faskes: Cukup Ibu Saya Jadi Korban
"Padahal kasus hariannya di bawah 50. Sementara Jakarta 600 kasus," tulisnya lagi menjelaskan.
Hal ini membuat Prof Zubairi meminta masyarakat menilai sendiri kondisi ini.
"Silakan menilai," tandas Prof Zubairi.***