PR INDRAMAYU – Menteri Agama di Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Lukman Hakim Saifuddin menyoroti fenomena masyarakat yang berbondong melakukan perjalanan di tengah larangan mudik lebaran.
Sebelumnya diketahui jika pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan larangan mudik jelang lebaran.
Adanya larangan mudik lebaran bertujuan untuk meminimalisir terpaparnya Covid-19.
Kebijakan tersebut diambil karena pada tahun sebelumnya, tren kasus meningkat pasca lebaran.
Selain itu, pemerintah juga ingin mempertahankan tren kasus menurun pada beberapa bulan kebelakang.
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Sebut Tak Mudah Cegah Mudik, Eks Menteri Agama: Ada yang Memaknai Jihad”.
Di wilayah Polda Jawa Barat untuk sementara terlaporkan sebanyak 37.000 kendaraan diputarbalikan karena kedapatan akan mudik.
Di DKI Jakarta, hingga akhir pekan kemarin Polda Metro Jaya telah memutar balikkan sebanyak 3.391 kendaraan pemudik.
Di wilayah Jawa Tengah, sudah sebanyak 4.706 kendaraan yang akan mudik telah diputarbalikan jajaran Polda setempat.
Sementara di Jawa Timur, sementara tercatat 3.169 kendaraan diputarbalikan karena berniat akan mudik.
Sebelumnya, pemerintah pusat resmi memutuskan melarang kegiatan mudik jelang Idul Fitri 2021.
Kebijakan ini diterapkan terhitung mulai tanggal 6 Mei sampai 17 Mei 2021 mendatang untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Pribadi yang Baik, Reza Darmawangsa Rilis Buku yang Terinspirasi dari Jin BTS
Keputusan pelarangan mudik Idul Fitri 2021 ini disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Melalui akun Twitter pribadinya yang di unggah pada Senin, 10 Mei 2021, Lukman Hakim Saifuddin turut menyampaikan pandangannya soal aktifitas mudik tersebut.
"Sungguh tak mudah mencegah mudik," tulis eks Menteri Agama itu melalui akun Twitter-nya @lukmansaifuddin dikutip Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Anang Hermansyah Boyong Keluarga Lebaran Ke Dubai Tanpa Aurel Hermansyah, Ashanty: Beda Ya
"Bagi sebagian kita, mudik adalah tradisi dengan nilai spiritualitas tinggi. Bahkan ada yang memaknai jihad. Kekuatan apa pun yang mencoba menghadangnya, akan dilawannya," sambung Lukman Hakim Saifuddin.
"Semoga kearifan dan kesabaran menyertai petugas kita di lapangan," cuit eks Menteri Agama dalam unggahannya.*** (Dila Nashear/Pikiran Rakyat)