Terlebih menurutnya, China juga memberi bantuan tim penyelam andal yang dapat membantu mengaitkan alat kait di badan KRI Nanggala 402 agar bisa dilakukan pengangkatan ke permukaan laut.
"Di Laut Bali KRI Nanggala 402 tenggelam di kedalaman 838 meter. Kemungkinan kapal-kapal ini akan dioperasikan, tapi untuk mengangkat memang agak susah mungkin,” ujar Ali.
“Sebab, untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan. Ini hanya bisa dilakukan oleh penyelam dan juga bisa oleh robot," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: BNI Mobile Banking Bersama Fitur Unggulan Barunya, Sekertaris BNI: Salah Satu Product Champion
Dalam kesempatan yang sama, Ali juga menyampaikan bahwa Angkatan Laut China mengerahkan tiga kapal selam yakni Tug Nan Tuo-195, Rescue Yong Xing Dao-863 dan Tan Suo 2.
Bahkan, guna mempercepat evakuasi badan KRI Nanggala 402, pemerintah Indonesia juga telah mengerahkan kapal milik SKK Migas yakni Timas 1201.
Ali menyatakan bahwa, kapal milik SKK Migas ini memiliki kemampuan untuk memasang pipa bawah laut serta dilengkapi dengan pengait yang bisa digunakan untuk mengangkat benda-benda berat dari dalam laut.
Baca Juga: Soal Keganjilan Pertanyaan dalam Tes ASN KPK, Rocky Gerung: Pertanyaan Ini dari Mana, Gorong-gorong?
"Kapal SKK Migas ini memiliki kemampuan yang cukup memadai yakni biasa memasang pipa-pipa bawah laut. Jadi ada crane yang disiapkan, crane yang bisa mengangkut barang yang cukup berat dari dalam, itu yang dari SKK Migas," ujar Ali.
Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 tenggelam di Perairan Utara Bali pada Rabu, 21 April 2021 lalu, sebanyak 53 awak kapal dinyatakan gugur.***