Inilah 8 Skenario Pemerintah Jika Haji 2021 dapat Lampu Hijau dari Arab Saudi

- 28 April 2021, 16:53 WIB
Ilustrasi. Pemerintah telah menetapkan sbanyak 8 skenario untuk pelaksanaan ibadah Haji 2021 bila mendapat lampu hijau dari Arab Saudi.
Ilustrasi. Pemerintah telah menetapkan sbanyak 8 skenario untuk pelaksanaan ibadah Haji 2021 bila mendapat lampu hijau dari Arab Saudi. /Saudi Ministry of Media

PR INDRAMAYU - Kementerian Agama (Kemenag) mengaku telah menyiapkan 8 skenario untuk pelaksanaan haji 2021.

Hasil skenario tersebut disusun dalam bentuk alur pergerakan jemaah yang dirumuskan dan masuk dalam bagian mitigasi penyelenggaraan haji.

Langkah ini dibenarkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Ramadan Harisman.

Baca Juga: Waspada! Beberapa Daerah Berikut Diduga Telah Dimasuki Virus Corona Mutasi Baru dari India

Meskipun seperti itu, Ramadan mengaku belum dapat memastikan soal keberangkatan jemaah haji.

"Sampai hari ini kita belum memiliki kepastian pemberangkatan jemaah haji," ujarnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari kemenag.go.id, Selasa, 28 April 2021.

"Tapi kita terus berharap agar kita dapat memberangkatkan jemaah haji. Karenanya kami terus mempersiapkan berbagai skenario serta mitigasnya, termasuk alur pergerakan jemaah jika ada pemberangkatan," ujarnya.

Baca Juga: Soal Dugaan Penggunaan Rapit Test Antigen Bekas di Kualanamu, Kimia Farma Dukung Aparat Lakukan Investigasi

Ramadan menambahkan, penyusunan alur pergerakan jemaah haji ini demi keselamatan jemaah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.

Tahap pertama yang harus dipenuhi oleh jemaah haji adalah wajib vaksin.

"Sebelum melaksanakan proses rangkaian ibadah haji, setiap jemaah haji wajib menjalankan dua vaksinasi. Yaitu vaksinasi Covid-19 dan meningitis," ujarnya.

Baca Juga: Tanggal Rilis One Punch Man Season 3: Mengapa Anime Ini Membutuhkan Waktu yang Lama Untuk Tayang Perdana?

Yang kedua terkait karantina yang harus dijalankan jemaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Saat tiba di asrama haji, jemaah akan menjalani swab antigen," ujarnya.

Untuk tahapan yang ketiga jemaah harus mengikuti kembali tes swab.

Jika hasilnya negatif, jemaah langsung diberangkatkan ke Tanah Suci. Jika sebaliknya jemaah dilakukan isolasi mandiri di asrama haji.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Kondisi Aldebaran Kritis hingga Riki Minta Imbalan Lagi pada Elsa?

Tahapan berikutnya jemaah kembali di karantina di hotel di Makkah.

"Karena kita kemungkinan memberangkatkan hanya sedikit jemaah, maka semuanya nanti akan turun di Jeddah," katanya.

Karantina dilakukan selama 3 x 24 jam di hotel dengan kapasitas 2 orang. Setelah itu jemaah akan di tes PCR swab. Jika hasilnya positif akan langsung melaksanakan umrah.

Berikutnya miqat dengan protokol kesehatan, kemudian umrah wajib dan thawaf ifadlah di Masjidil Haram karena jemaah diberikan kesempatan ke Masjidil 3 x dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Inilah Tanda-Tanda dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadhan

Keenam, saat tiba di madinah, jemaah ditempatkan pada hotel-hotel yang telah ditentukan dengan komposisi satu kamar maksimum dua orang. Jemaah juga tinggal di Madinah selama tiga hari.

"Skenario yang kami susun, kalau ada pemberangkatan jemaah haji, tidak akan ada Arbain. Karena di Madinah hanya tiga hari. Ini perlu diberikan penjelasan kepada jemaah kita," ujarnya.

Ketujuh, PCR Swab sebelum pulang ke Tanah Air dan yang terakhir atau kedelapan swab antigen setibanya di Tanah Air. ***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah