Pemerintah Akan Beri Bantuan Uang Sebesar Rp500 Ribu untuk Pengungsi Korban Bencana di NTT

- 7 April 2021, 11:45 WIB
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera memberi bantuan uang mencapai Rp500 ribu untuk para pengungsi korban bencana NTT.*
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera memberi bantuan uang mencapai Rp500 ribu untuk para pengungsi korban bencana NTT.* /ANTARA/ Zubi Mahrofi

PR INDRAMAYU – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) akan segera memberi bantuan uang kepada para pengungsi terdampak korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB yakni Doni Monardo mengungkapkan jika tiap satu Kepala Keluarga (KK) akan mendapat bantuan uang sebesar Rp500.000 per bulannya.

BNPB berharap jika uang yang diberikan tersebut dapat digunakan oleh pengungsi korban bencana NTT untuk menyewa rumah.

Baca Juga: Trailer Loki Perlihatkan Sihir Berwarna Hijau yang Digunakan God of Mischief

Sehingga harapannya, jumlah pengungsi di tenda pengungsian dapat berkurang dan mengurangi risiko penularan Covid-19.

“Karena sedang pandemi kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dengan cara memberikan fasilitasn dana tunggu hunian sebesar Rp500.000,” ujar Doni Monardo, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

“Tempat pengungsian ini kita upayakan sedikit mungkin,” sambungnya lagi.

Baca Juga: Ajak Warganet Melek HKI dan Royalti, dr. Tirta: Buat Logo dan Musik itu Ga Gampang Lho

Sebelum meluncurkan program pembagian uang kepada pengungsi korban bencana di NTT, pihak BNPB akan lebih dulu melakukan survei.

Survei dilakukan untuk melihat kondisi serta keadaan rumah warga yang rusak akibat bencana.

Jika sesuai dengan kriteria atau benar-benar rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor, keluarga tersebut akan masuk dalam daftar penerima bantuan uang dana tunggu harian.

Baca Juga: Puskesmas Pondoh Indramayu Punya Tim Reaksi Cepat 119, 30 Menit Sampai di Rumah Pasien

“Daftar nama ini harus akurat yang akan diserahkan kepada BNPB dan akan disalurkan dananya,” ucap Doni Monardo.

“Ini semata-mata untuk memutus mata rantai penularan dalam situasi bencana seperti sekarang kerumunan harus betul-betul kita hindari,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Doni juga mengungkapkan jika belakangan ini kasus Covid-19 di wilayah NTT semakin meningkat.

Baca Juga: Resep Club Toast 3 Lapis, Makanan Ringan Asal India

Bahkan jumlah kematiannya mencapai 2.74 persen atau setara dengan angka kematian secara nasional.

“Memang dalam tiga bulan terakhir ini NTT mengalami peningkatan kasus aktif Covid-19 berada di atas kasus aktif nasional, kasus kesembuhannya pun berada di bawah angka kesembuhan nasional,” tutur Kepala BNPB tersebut.

Berdasarkan kurva yang ada, penyebaran kasusk Covid-19 semakin naik setelah libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Baca Juga: Luncurkan Gerakan Berikan Protein, Lucky Hakim: Sumber Daya Laut Indramayu Cukup Melimpah

“Secara umum memang terlihat NTT mengalami penaikan yang signifikan setelah liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021,” kata Doni.

Berkaca dari beberapa bulan sebelumnya, NTT termasuk provinsi dengan kasus penemuan Covid-19 sangat rendah di Indonesia.

“Namun setelah adanya kegiatan liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021 membuat semua Kabupaten/Kota di TT terdampak Covid-19,” demikian ucap Kepala BNPB tersebut.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x