Perusahaan Vaksin AstraZeneca Tegaskan Vaksin Buatannya Bebas dari Kandungan Unsur Hewani

- 23 Maret 2021, 18:45 WIB
Pihak AstraZeneca tegaskan bahwa produksi vaksin buatannya bebas dari unsur hewani seperti babi.*
Pihak AstraZeneca tegaskan bahwa produksi vaksin buatannya bebas dari unsur hewani seperti babi.* /

Untuk memberikan kepercayaan kepada negara lain demi menjamin keamanan dan keefektifannya, AstraZeneca memberikan data mengenai penggunaan vaksin buatannya yang sudah tersebar di beberapa negara dengan penduduk yang didominasi oleh umat muslim seperti Mesir, Aljazair, Arab Saudi, Maroko, dan Kuwait.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa vaksin AstraZeneca sama sekali tidak mengandung unsur hewani dan dapat mengurangi hingga tiga tingkat penularan Covid-19.

Baca Juga: PKS Masuk 5 Besar Partai Pilihan Anak Muda, Mardani Ali Sera: Anak Muda Tidak Boleh Jadi Objek Politik

Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan AstraZeneca mengenai vaksinnya juga menyatakan bahwa dengan satu dosis vaksin AstraZeneca dapat mengurangi resiko rawat inap hingga diatas 90 persen pada semua kelompok umur.

Masih dikutip dari sumber yang sama, menindaklanjuti klarifikasi tersebut, PT Bio Farma sudah terlebih dahulu mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke beberapa provinsi untuk mendukung serta mempercepat program vaksinasi di Indonesia. 

“Sabtu (20/3) lalu, distribusi pertama vaksin ini dilaksanakan untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 vial, Bali, dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 vial,” ujar Iwan Setiawan selaku Kepala Komunikasi Korporat Bio Farma, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Baca Juga: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Kini Lebih Praktis dengan Pilih Jadwal dan Lokasi, Simak Carannya!

Total vaksin AstraZeneca yang didistribusikan ke enam provinsi sebanyak 70.000 vial termasuk Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara.

Indonesia sebagai pengguna vaksin AstraZeneca telah menerima sebanyak 1,1 juta total dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca pada Maret 2021 setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk penggunaan masa darurat.

Selain itu Majelis Ulama Indonesia menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan setelah melakukan pengkajian dan menerima masukan dari otoritas dan ahli yang terkait.*** 

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x