Konten Ujaran Kebencian dan Hoaks Paling Banyak di Twitter, Virtual Police Beri Peringatan

- 13 Maret 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi Twitter. Virtual Police Bareskrim Polri menyatakan temuan konten ujaran kebencian terbanyak berasal dari media sosial Twitter.
Ilustrasi Twitter. Virtual Police Bareskrim Polri menyatakan temuan konten ujaran kebencian terbanyak berasal dari media sosial Twitter. /Pixabay/photomix-company-1546875

PR INDRAMAYU - Virtual Police telah menemukan konten media sosial yang terindikasi telah melakukan ujaran kebencian paling banyak ditemukan berasal dari sosial media Twitter.

Diinformasikan bahwa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menemukan 89 konten media sosial per tanggal 23 Februari hingga 11 Maret 2021.

Virtual Police mendapat data jumlah konten di sosial media yang terindikasi menyampaikan ujaran kebencian sekitar 125 konten telah diberi peringatan oleh Virtual Police.

Baca Juga: Viral Video Diduga Ritual Aliran Sesat, Kapolres Pandeglang Banten: Pelaku Sudah Kami Amankan

Dari data tersebut, sebanyak 79 konten di Twitter, Facebook sebanyak 32 konten, Instagram 8 konten, YouTube 5 konten serta Whatsapp 1 konten.

“Jadi yang banyak itu (konten yang terindikasi ujaran kebencian) melalui Twitter,” ujar Kepala Bagian Penerangan (Kabag Penum) Humas Polri Kombes Pol Ahmad Rahmadhan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Menurut Kabeg Penum Virtual Police Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri ditemukan sebanyak 125 konten yang beredar di media sosial itu telah diberikan peringatan.

Baca Juga: Soal Temuan Konten Ujaran Kebencian, Bareskrim Polri: yang Banyak Itu Melalui Twitter

Konten tersebut diberi peringatan oleh polisi virtual melalui Direct Message kepada 89 konten yang terindikasi.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah