Network
PR INDRAMAYU – Pemerintah akan berencana kembali membuka keran impor beras sebanyak satu juta ton di tahun 2021.
Lantas rencana tersebut langsung mendapatkan berbagai kritikan dari kalangan politisi salah satunya dari Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Mardani Ali Sera.
Hal tersebut ia sampaikan langsung melalui cuitan akun Twitternya pada Senin, 8 Maret 2021.
Baca Juga: Soal Pertemuan Jokowi dan Amien Rais, Yusuf Mansur: Kami Hanya Punya Doa dan Baik Sangka
Mardani menilai bahwa pemerintahan saat ini merupakan rezim impor, karena sebagian besar produk termasuk beras juga diimpor oleh pemerintah.
“Rezim impor, berbagai produk termasuk beras,” cuit Mardani sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun twitter @MardaniAliSera pada Senin, 8 Maret 2021.
Bahkan tak hanya itu, Mardani menilai bahkan rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras sungguh sangat disayangkan.
Pasalnya, Mardani menilai sebentar lagi para petani di Indonesia akan menghadapi panen raya.
Akan tetapi, beras justru akan diimpor oleh pemerintah menjelang panen raya.
“Petani akan panen raya, beras malah di impor,” sambungnya.
Baca Juga: Makna Mendalam Catur Brata Penyepian, yang Dilakukan Saat Hari Raya Nyepi di Bali 14 Maret 2021
Selain itu, Mardani juga mempertanyakan tujuan pemerintah yang akan melakukan impor beras sebanyak satu juta ton tersebut.
Ia menganggap bahwa tujuan dari rencana pemerintah ini apakah membela atau malah justru menyengsarakan rakyat terutama bagi para petani beras.
“Impor beras ini membela atau menyengsarakan petani?” sambung Mardani.
Baca Juga: Soal Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle di Oprah Winfrey, Begini Kata Ratu Elizabeth
Oleh karena itu, politikus PKS tersebut dengan tegas menolak langkah pemerintah untuk impor beras dengan menyematkan hastag #TolakImporBeras dalam cuitannya.
“#TolakImporBeras,” tulis kembali Mardani pada cuitan akun Twitternya.
Bahkan tak hanya Mardani yang melakukan penolakan rencana impor beras tersebut, penolakan juga datang dari Asosiasi Petani dari Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional.
Baca Juga: Pertama Kali ke Masjid Istiqlal, Ayana Jihye Moon Tak Kuasa Meneteskan Air Mata: Nangis
KTNA meminta kepada pemerintah untuk meninjau ulang terkait kebijakan impor beras yang akan dilakukan pada saat produksi beras dalam negeri meningkat.
“Sehubungan dengan adanya rencana impor komoditi beras, KTNA minta agar pemerintah meninjau dan mengkaji ulang kebijakan impor beras,” ujar Yadi Sofyan Noor selaku Sekretaris Jenderal KTN sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Antara News pada 8 Maret 2021.
Menurut Yadi, hal tersebut akan berdampak pada penurunan harga jual hasil panen padi serta dapat membuat mental petani tertekan karena jerih payah mereka seolah tidak dihargai.***
