Sejarah Hari Ini: 22 Februari, Presiden Soeharto Resmikan Masjid Istiqlal

- 22 Februari 2021, 10:47 WIB
Potret Masjid Istiqlal yang telah direnovasi. Masjid Istiqlal akan dijadikan sebagai lokasi untuk pengadaan pendidikan kader ulama perempuan pertama di Indonesia.*
Potret Masjid Istiqlal yang telah direnovasi. Masjid Istiqlal akan dijadikan sebagai lokasi untuk pengadaan pendidikan kader ulama perempuan pertama di Indonesia.* /ANTARA/M Risyal Hidayat

PR INDRAMAYU - Tepat hari ini tahun 1978 Presiden Soeharto meresmikan Masjid Istigqla yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.

Istiqlal sendiri dirancang langsung oleh anak pendeta dari Tapanuli, Sumatera Utara, Friedrich Silaban di era Presiden Soekarno.

Nama Istiqlal diambil dari Bahasa Arab yang artinya merdeka.

Baca Juga: Pemenang Hadiah Sastera Rancage 2021 Supali Kasim: 3 Penunjang Bahasa Indramayu Belum Sinergis

Dikutip Pikiran-Rakyat-Indramayu.com dari istiqlal.or.id pada Senin, 22 Februari 2021, idenya muncul setelah Menteri Agama RI pertama KH. Wahid Hasyim dan ulama lainnya mengusulkan untuk mendirikan masjid sekaligus sebagai simbol kebanggaan usai Tanah Air terbebas dari belenggu penjajahan.

Agar impian itu terwujud, Yayasan Masjid Istiqlal digaungkan untuk kali pertama.

Dari sanalah, Ketua Yayasan Masjid Istiqlal, Tjokroaminoto perlahan mulai mewujudkan ide pendirian bangunan masjid usai mengumpulkan 200 tokoh Islam. Ide ini lalu disampaikan ke Presiden Soekarno.

Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 22-23 Februari 2021: Kalsel, Kaltim, Kaltara Berpotensi Hujan Sedang

Gayungpun bersambut, Soekarno menyetujui usulan tersebut dan tahun 1954 dimulailah proyek pengerjaan yang ditandai dengan pengumuman sayembara maket Istiqlal.

Lantaran memiliki kedekatan emosional, Bapak Proklamator tersebut menunjuk Friedrich Silaban sebagai perancangnya.

Padahal kala itu, 22 dari 30 arsitek dinyatakan lolos persyaratan.

Baca Juga: Banjir Kembali Melanda Jakarta, Giring PSI : Anies Tak Pernah Serius Atasi Banjir Ibu Kota

Saking dekatnya, Friedrich sering mewujudkan ide luar biasa Bung Karno lainnya usai namanya melejit setelah merancang Istiqlal.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara News, Hal ini dibuktikan langsung oleh Rachmat Iskandar, 

Pria yang pernah menjadi salah satu nara sumber Tim Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (Rappida) Kota Bogor itu menuturkan, Friedrich amat dekat dengan Soekarno.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 22 Februari 2021: Taurus, Kamu Punya Masalah Uang

Friedrich juga disebutnya merupakan arsitek kesayangan Bung Karno.

Setelah Friedrich menang sayembara, dia juga dinobatkan sebagai wakil kepala proyek pendirian masjid.

Sayang, setelah itu pembangunan masjid menjadi terbengkalai.

Baca Juga: Kini Mencari Destinasi Wisata di Jabar Jadi Lebih Mudah, Cukup Scan Barcode!

Tiang pancang yang dimulai tahun 1961 alias berada di masa Orde Lama, baru selesai tepat hari ini tahun 1978.

Ketika rakyat sudah berganti masa kepemimpinan di era Orde Baru, situasi politik tidak stabil, ditambah pertikaian antar partai politik menjadi-jadi.

Kala itu parpol saling sikut, hantam dan terjang memperjuangkan kepentingan mereka masing-masing atau yang kerap disebut sebagai demokrasi parlementer.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Dunia Turun, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Ungkap Penyebabnya

Sampai pada puncaknya ketika meletusnya G30S/PKI tahun 1965.

Kondisi ini berdampak pada pembangunan mesjid. Membuat Istiqlal sama sekali tidak tersentuh oleh tangan pemerintah.

Barulah setelah situasi mulai mereda, angin segar berhembus pada 1966 ketika Menteri Agama Muhammad Dahlan kembali membuka pengerjaan proyek masjid ini.

Baca Juga: Mesin Pesawat Terbakar di Udara, Badan Penerbangan Sipil Amerika Lakukan Investigasi Mendalam

Lambat tapi pasti, atau tepatnya 17 tahun kemudian masjid kebanggaan masyarakat Indonesia itu rampung. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: ANTARA istiqlal.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah