Harga Kedelai Meroket, Produsen Tahu Tempe Menjerit

- 5 Januari 2021, 08:00 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu Cibuntu  yang menggunakan kedelai, Senin 4 Januari 2021.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu Cibuntu yang menggunakan kedelai, Senin 4 Januari 2021. /Humas Setda Kota Bandung

PR INDRAMAYU – Memasuki awal tahun 2021 sejumlah kebutuhan pokok di pasar mengalami kenaikan, salah satunya kacang kedelai.

Imbas melambungnya harga kedelai membuat para produsen tahu dan tempe menjerit.

Pasalnya dengan kenaikan kedelai, otomatis para produsen harus memutar otak untuk menyiasati kenaikan ini.

Baca Juga: Lebih dari 7 Juta Keluarga di Jawa Barat akan Terima BST Sebesar Rp300.000 dari Pemerintah Pusat

Dengan kenaikan harga kedelai ini, para produsen terpaksa mengurangi ukuran tahu dan tempe yang mereka produksi demi memenuhi permintaan pasar.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh para produsen dalam membuat tahu dan tempe.

Tidak hanya produsen, dampak kenaikan kedelai juga dirasakan oleh para pedagang tahu dan tempe di sejumlah pasar tradisional di Jabodetabek.

Baca Juga: Geger Temuan 'Drone Bawah Laut', Pengamat: Harus Segera Diselidiki

Pasalnya dengan kenaikan kedelai ini, membuat produsen menaikan harga tahu dan tempe yang dipasok ke para pedagang.

“Akibat kenaikan ini, sebagian produsen ada yang melakukan mogok produksi sebagai bentuk protes,” ujar Dimas Herdiansyah selaku kabid keanggotaan DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia yang dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari PMJNews pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Dimas menjelaskan kenaikan harga tempe saat ini mencapai 20 persen, dari sebelumnya harga tempe Rp7.000, kini mencapai harga Rp10.000 untuk ukuran sedang dan memilki kualitas yang bagus.

Baca Juga: Fakta Baru Alpukat! Peneliti Ungkap Manfaat Konsumsi Buah Ini Tiap Hari bagi Usus

Imbas dari adanya sebagian produsen yang mogok produksi, tahu dan tempe juga sempat menghilang dipasaran selama tiga hari terakhir.

Selain karena aksi mogok produksi yang dilakukan produsen, Kenaikan harga tempe dan tahu ini dipicu karena adanya kenaikan harga kedelai impor.

Perlu diketahui, saat ini Indonesia masih memiliki ketergantungan impor kedelai dari Tiongkok.

Saat ini, Tiongkok menaikkan harga kedelai, akibatnya para produsen mengalami dampak akibat kenaikan harga kedelai yang dipasok dari ‘negeri tirai bambu’ tersebut.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah