Waspada! Norovirus Sudah Masuk ke Indonesia, Gejalanya Ada yang Sama dengan Covid-19

19 Oktober 2020, 16:22 WIB
Ilustrasi norovirus yang menginfeksi usus. /Prosehat

PR INDRAMAYU – Covid-19 yang telah melanda dunia tahun 2020 ini masih belum menemukan penawarnya. Namun warga dunia tampaknya perlu berhati-hati dengan adanya virus lain yang baru-baru ini muncul.

Norovirus muncul di tengah-tengah masih mewabahnya Covid-19, virus yang juga berasal dari Tiongkok tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan pada manusia.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI, sebuah penelitian menyatakan bahwa norovirus telah masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Mencengangkan! Muncul Hasil Survei Publik yang Meyakini Bahwa Pandemi Berakhir dengan Vaksin Ini

Riset yang dilakukan Juniastuti dan rekannya itu mengungkapbahwa 15,4% dari 91 sampel di rumah sakit di kota Jambi mengandung norovirus.

Penelitian tersebut dipublikasi oleh Journal of Medical Virology pada Mei 2020 lalu. Beberapa kota lain di Indonesia juga melaporkan kasus yang sama.

Norovirus diketahui menjadi penyebab utama seseorang menderita gastroenteritis. Penyakit tersebut tidak lain merupakan infeksi usus akut.

Baca Juga: Sam Smith Kenang Masa Depresinya Hingga Ungkap 7 Tahun Lamanya Menjadi Lebih Baik

Medium penularannya adalah makanan atau air yang telah terkontaminasi. Sering kali penderitanya disebut telah mengalami keracunan makanan.

"Berbeda dengan virus SARS-Cov-2 [virus corona penyebab Covid-19], norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne," ujar dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Ari Fahrial Syam, pada Senin 19 Oktober 2020.

Gejala yang ditimbulkannya adalah diare, muntah, demam, dan nyeri perut. Gejala tersebut muncul setelah 24 jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Makanan tersebut berasal dari restoran yang mengabaikan kebersihan makanan.

Baca Juga: Luar Biasa! Batik Ternyata Miliki Potensi Fesyen Modern Sekaligus Tren Kaum Milenial

"Di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh norovirus ini dan akhirnya terjadi KLB (kejadian luar biasa) akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," ujar Ari.

Menurut Ari yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), cara mencegah infeksi norovirus adalah dengan menjaga kualitas makanan di rumah, kantin, maupun restoran. Praktik mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir pun harus terus dilakukan.

Mencuci tangan berkenaan dengan potensi cara penularan yang paling umum. Biasanya penularan terjadi lewan tangan.

Baca Juga: 3000 Relawan Penanggulangan Covid-19 Disiapkan, Ridwan Kamil: Jika Anda Punya Tenaga Sumbangkan

Mereka yang telah terinfeksi dapat diberikan obat yang dapat meringankan gejala. Selain itu, pola makan juga perlu untuk dibenahi.

"Sampai saat ini, prinsip penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan diare," ujar Ari.

Saat telah terinfeksi, kita bisa mengonsumsi makanan yang lebih lunak seperti bubur, dan sebagainya. Kita juga perllu menghindari konsumsi makanan pedas dan berlemak.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler