Mendagri Tegur Pasha Ungu: Harusnya Beri Contoh Etika yang Baik, Tonjolkan Jiwa Seorang Birokrat

1 Agustus 2020, 13:25 WIB
Tito Karnavian, Mendagri //IG

PR INDRAMAYU - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan ramai masyarakat Indonesia.

Pasalnya, Pasha yang mengubah warna rambut dari hitam menjadi pirang, tetap percaya diri bekerja sebagai pejabat negara di Kota Palu dan memilih santai menanggapi segala kritikan yang dilayangkan kepadanya.

Nama ia pun kemudian naik di beberapa pemberitaan nasional hingga berita tersebut sampai kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Baca Juga: Disebut Main 'Ciluk Ba' Soal DjokTjan, Mahfud MD Mengaku Justru Pemerintah Dipermainkan Mafia Hukum

Mendengar hal itu, Tito pun menegur apa yang dilakukan Pasha, dan menyebut bahwa selaku pejabat seharusnya Pasha memberi contoh penampilan yang baik.

“Sebaiknya pejabat negara memberikan contoh etika yang baik, dan bertindak negarawan, negarawan itu penampilan.

"Maka dulu di lembaga-lembaga pendidikan birokrat, IPDN, lalu Akabri, kita diajarkan memiliki penampilan baik,” kata Tito di Jakarta pada Jumat, 31 Juli 2020 seperti diberitakan Ringtimes Banyuwangi dengan judul 'Pasha 'Ungu' Ubah Warna Rambut Jadi Pirang, Mendagri: Sebaiknya Pejabat Negara Beri Contoh'

Baca Juga: Gerak Cepat Rusia Buahkan Hasil, Vaksin Virus Covid-19 Telah Disetujui dan Siap Diproduksi

Mantan Kapolri ini mengaku memahami latar belakang Pasha yang berasal dari dunia hiburan. Akan tetapi, sebagai pejabat, Pasha katanya harus lebih menonjolkan jiwa seorang birokrat.

Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu saat menerima kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara.* /Instagram @pashaungu_vm

“Jiwa birokrat sekarang lebih kental, tapi jiwa seniman enggak otomatis enggak harus hilang. Tapi enggak artinya merubah simbol atau penampilan rambut,” ujar Tito.

Tito juga mengakui bahwa memang belum ada aturan mengenai penampilan rambut ini. Meski demikian, Mendagri meminta Pasha benar-benar menempatkan dirinya sebagai seorang birokrat.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pria Komandan PKI Ini Adalah Ayah Jokowi? Tinjau Kebenarannya

“Beliau harus bisa menempatkan antara seniman dan birokrat yang memiliki kode etik, kultur tersendiri sebagai birokrat,” kata Tito mengakhiri***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler