Kurban di Masa Pandemi, Masjid Istiqlal Bakal Terjunkan Dua Dokter di Lokasi Penyembelihan

31 Juli 2020, 20:10 WIB
ILUSTRASI hewan kurban.*/Pexels/James Wheeler /

PR INDRAMAYU - Hari Raya Idul Adha tahun ini benar-benar berbeda dari beberapa tahun sebelumnya.

Selain diimbau untuk tidak menonton ke lokasi guna menekan angka persebaran Covid-19, waktu penyembelihannya juga diundur sehari, menjadi Sabtu.

Hal serupa juga berlaku untuk gelaran penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Istiqlal.

Baca Juga: Apresiasi Penangkapan Buron Djoko Tjandra, Ketua Komisi III DPR: Angkat Topi untuk Kabareskrim Polri

Dalam pelaksanaannya yang dijadwalkan besok, Panitia Kurban Masjid Agung Istiqlal rencananya akan menerjunkan dua dokter untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

"Kami nanti diawasi dua dokter yakni  dari dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan) untuk memeriksa hewan dan dokter untuk mengecek (kesehatan) panitia," kata Ketua Panitia Pelaksana Kurban 1441H Masjid Istiqlal Abu Hurairah saat dihubungi wartawan Antara pada Jumat, 31 Juli 2020.

Nantinya, kata Abu, akan ada 50 panitia yang hadir dalam proses kurban di Masjid terbesar di Asia Tenggara itu pada esok hari.

Baca Juga: Kasus Bunuh Diri Yodi Prabowo Dinilai Aneh, Kriminolog UI Soroti Faktor Cinta Segitiga

"20 orang di antaranya adalah petugas pemotong hewan kurban. Jumlahnya sekitar segitu. Tapi besok mungkin masih bisa nambah lagi," ujar Abu.

Sementara itu, panitia lainnya akan ditugaskan membungkus daging yang telah dipotong dan melakukan pendistribusian langsung ke rumah-rumah warga.

Total hewan kurban di Masjid Istiqlal yang akan dipotong besok berjumlah 36 ekor, tang terdiri dari 21 ekor sapi dan 15 ekor kambing.

Baca Juga: Fakta-fakta Kandungan Daging Kambing, Ternyata Kalorinya Lebih Rendah dari Daging Sapi

"Jumlah hewan kurban sampai saat ini itu sapi 21 ekor, kambing 15 ekor. Itu sudah termasuk yang punya Pak Presiden dan Wapres," kata Abu lagi.

Lebih lanjut Abu mengatakan Presiden Joko Widodo menyerahkan kurban berupa sapi jenis PO atau Peranakan Ongole yang memiliki berat sebesar 1,093 ton.

Nantinya, selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

"Tidak boleh (ada warga yang menonton). Ini kita terbatas sekali karena sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Abu.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler