4 Fakta Tentang Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021, Mengenang Tragedi 29 Juli 1947

28 Juli 2021, 16:33 WIB
Potret gagahnya pesawat milik TNI AU. Berikut ini merupakan 4 fakta tentang Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021, tragedi pada 29 Juli 1947 lalu yang sangat memilukan. /tni-au.mil.id

PR INDRAMAYU - Tinggal menghitung beberapa jam lagi, masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021.

Seperti diketahui, Hari Bhakti TNI Angkatan Udara diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap 29 Juli sejak tahun 1947.

Itu berarti, pada tahun ini Hari Bhakti TNI Angkatan Udara akan memperingati yang ke-74.

Sebagai masyarakat yang menghormati jasa para pahlawan TNI, tentunya kita harus mengetahui apa makna di balik memperingati Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021.

Baca Juga: Prediksi Arab Saudi U-23 vs Brazil U-23 di Cabor Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2021, Lengkap dengan Skor Akhir

Berikut sejumlah fakta tentang Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021 yang perlu Anda ketahui, dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi TNI AU:

1. Peristiwa Serangan Udara

Pada 29 Juli 1947, TNI Angkatan Udara (AU) melancarkan serangan udara terhadap daerah pendudukan Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang.

Serangan Udara ini dilakukan oleh Kadet Penerbangan yang diberi wewenang yaitu Sutardjo Sigit, Mulyono, dan Suharmoko Harbani.

Dari ketiga Kadet Penerbangan tersebut juga dibantu bersama 3 orang teknisi yang bertindak sebagai penembak udara yaitu Sutardjo, Dulrachman, dan Kaput.

Baca Juga: Dasar Anjuran Melakukan Vaksinasi Covid-19 Menurut Kemenag, Umat Islam Tak Perlu Khawatir Lagi!

2. Berawal dari Pengkhianatan Belanda Terhadap Perjanjian Linggarjati

Peristiwa 29 Juli 1947 tersebut, rupanya bentuk perlawanan TNI AU atas sikap Belanda yang mengingkari Perjanjian Linggarjati.

Perjanjian Linggarjati merupakan usaha yang bertujuan dalam penyelesaian konflik antara Indonesia dan Belanda.

Pada saat itu, Belanda memutuskan hubungan diplomatik dan mengambil tindakan militer secara sepihak kepada Indonesia.

Baca Juga: Link Baca dan Spoiler One Piece Chapter 1020: Pertarungan Robin Melawan Salah Satu Tobi Roppo Black Maria!

Di mana pada 21 Juli 1947, Belanda mengadakan serangan serempak ke daerah Republik Indonesia yang dikenal dengan Agresi Belanda I.

3. Gugurnya Para Pelopor dan Perintis TNI AU

Pada hari yang sama tepat pada 29 Juli 1947, 3 pelopor dan perintis TNI AU berakhir gugur akibat serangan balasan dari Belanda.

Pada saat itu, Pesawat yang dinaiki oleh Komodor Muda Udara Adisucipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adisumarmo ditembak secara tiba-tiba oleh pesawat Belanda Kitty-Hawk.

Baca Juga: Prediksi RB Salzburg vs Atletico Madrid, Los Rajiblancos Unggul dalam Pertemuan Terakhir

Akibat serangan balasan tersebut, pesawat Dakota VT-CTLA yang ditumpaki ketiga pelopor TNI AU itu jatuh di Desa Ngoto, 3 km Selatan Yogyakarta.

4. Badan Pesawat Dakora VT-CTLA Hancur

Pada saat itu, pesawat Dakota VT-CLA sedang membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia.

Pesawat itu seketika oleng setelah mesin sebelah kiri terkena tembakan oleh Kitty-Hawk.

Baca Juga: Manga Boruto Chapter 60: Ungkapkan Kawaki Menjadi Anak Angkat dari Keluarga Uzumaki Naruto

Akibat dari serangan tersebut, mengakibatkan badan pesawat terbelah menjadi dua dan hancur berkeping-keping.

Hal ini yang membuat para pahlawan TNI kita gugur dalam musibah tersebut.

Itulah keempat fakta yang perlu Anda ketahui tentang memperingati Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2021.

Tentunya banyak makna serta sejarah yang mendalam dari peristiwa peringatan pada 29 Juli tersebut.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: TNI AU

Tags

Terkini

Terpopuler