Cara Wapres Maruf Amin Dorong Perbankkan Daerah Jadi Syariah

22 April 2021, 08:07 WIB
Wapres RI, Maruf Amin/ISTIMEWA /

PR INDRAMAYU - Wakil Presiden RI Maruf Amin mengaku mendukung perbankkan daerah berkonversi menjadi perbankkan syariah.

Ini dibuktikannya dengan mendukung peralihan Bank Riau Kepri menjadi bank umum syariah.

Dibuktikan dengan mempercepat peralihan Bank Riau Kepri menjadi syariah dengan mengganden Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Kabar Gembira! Kapal Selam KRI Nanggala 402 Kembali Terdeteksi Setelah Hilang Kontak 24 Jam

"Saya berharap Bank Riau Kepri ini tidak lama lagi (menjadi bank umum syariah). Saya akan berkomunikasi dengan OJK supaya dipercepat," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari riau.antaranews.com, Kamis, 22 April 2021.

Harapannya dengan upaya ini perbankan syariah dapat berbuat banyak demi pengembangan ekonomi Indonesia.

Yang lebih penting, pengembangan industri halal di Riau dan Kepulauan Riau dapat segera terwujud.

Baca Juga: Ditanya Biaya Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ini Jawaban Thariq Halilintar

Maruf Amin kembali buka-bukaan untuk soal perbankan syariah khususnya di Riau.

Katanya, Riau berpeluang besar untuk berkongribusi dalam industri syariah nasional.

Terutama untuk pengembangan dan pembentukan kawasan industri halal.

Baca Juga: 13.700 Anjing Dibunuh dengan Kejam untuk Disantap Tiap Bulan di Solo, Gibran Beri Jawaban Singkat

Sementara itu Indonesia baru memiliki 3 kawawasan industri halal.

"Sekarang sudah ada 3 kawasan industri halal, yakni di Banten, Modern Cikande, di Sidoajo ada dan di Bintan, Kepir ada juga. Di Riau belum ada," ujarnya.

Tak hanya industri halal, pembayaran dana sosial zakat dan wakaf juga dapat dilakukan di perbankkan syariah.

Baca Juga: Catat Tanggal! PSSI Berencana Menggelar Liga 1 dan Liga 2 Indonesia

Menurutnya, potensinya cukup besar. Jumlahnya mencapai Rp180 trilun per tahun.

"Itu potensinya Rp180 triliun per tahun. Wakaf tidak dibagi. Tetapi dikumpulkan," sebutnya.

"Kemudian diteruskan menjadi dana abadi. Feedback-nya juga kembali ke pengembangan keuangan syariah," ujarnya. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler