PR INDRAMAYU - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi pada Minggu, 4 Maret 2021.
Akibat dari peristiwa banjir bandang yang menimpa Kabupaten Flores Timur, NTT tersebut, sebanyak 62 orang dinyatakan meninggal dunia.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli menyebutkan detail asal-usul korban.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tetap Dilakukan Selama Ramadhan, Kemenkes: Demi Mencegah Penularan
56 dari jumlah korban meninggal dunia merupakan warga Desa Nelelalamadike, Kecamatan Ileboleng. Serta enam orang lainnya merupakan warga Kecamatan Adonara.
Sementara itu, sebanyak delapan korban banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, NTT masih dalam proses pencarian.
Delapan korban tersebut yakni empat orang dari Desa Oyangbaran, Kecamatan Wotanulumado, serta tiga orang dan satu orang berada di Waiwerang.
Baca Juga: Jadi yang Pertama di Seluruh Dunia, Seorang Bayi di Irak Lahir dengan Tiga Penis
Sebelum merilis jumlah korban terbaru akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sebanyak 44 orang dilaporkan meninggal dunia.
Serta 24 lainnya masih dalam proses pencarian atau belum ditemukan keberadaannya.
Di sisi lain, sebanyak 256 jiwa warga telah mengungsi di dua tempat berbeda yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.
Warga terdampak bencana itu mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan Balai Desa Nelemadike, berdasarkan catatan yang diterima pada Senin, 5 April 2021 pukul 5.00 WIB.
Adapun desa yang menjadi korban banjir bandang ini berjumlah 9 desa yang terletak di empat kecamatan berbeda.
Empat kecamatan itu yakni Desa Nelemadike dan Nelemawangi yang berada di Kecamatan Ile Boleng, serta Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur.
Baca Juga: [WAJIB TAHU] Simak 3 Mekanisme Stimulus PLN April hingga Juni 2021 Berikut Ini
Sementara Desa Oyang Barang dan Pandai berada di Kecamatan Wotan Ulu Mado, dan tiga lainnya yakni Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa terletak di Adonara Barat.
Sejauh ini, BPBD masih terus mencatat kerugian material akibat banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Dari laporan sementara, sudah tercatat 17 rumah hanyut, 60 lainnya terendam lumpur dan 5 jembatan putus.
Baca Juga: Dituduh Melarikan Harta Warisan Lina Jubaedah, Rizky Febian Blak-blakan Ungkap Fakta Sebenarnya
Selama proses evakuasi berlangsung, BPBD mengakui adanya banyak kendala yang harus mereka hadapi terutama akses untuk tiba di wilayah Kabupaten Flores Timur, NTT.
Mereka dilaporkan harus menggunakan jalur laut tapi kondisi hujan, angin serta gelombang masih perlu diwaspadai.
Selain itu, dikabarkan evakuasi korban yang tertimbun akibat lumpur juga masih terkendala oleh kurangnya alat berat yang tersedia.***