Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia Terapkan Strategi Dongkrak Industri Manufaktur 2021

4 Januari 2021, 16:08 WIB
Ilustrasi pabrik manufaktur. /Pixabay/Stan Petersen/

 

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 memang belum tentu berakhir di tah un 2021 ini, namun pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah strategis.

Langkah itu berkenaan dengan upaya mendongkrak kinerja sektor manufaktur. Investasi pada sektor itu diproyeksikan meningkat pada tahun ini.

“Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan sektor industri di tahun 2021,” tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Juga: Meski Menang Tipis Melawan Huesca, Messi Malah Torehkan Rekor Baru

Penggerak tumbuhnya industri yakni investasi, UU Cipta Kerja, relokasi beberapa pabrik ke Indonesia, dan rendahnya kontraksi investasi di Indonesia.

Target investasinya adalah senilai Rp323,56 triliun dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 3,95 persen.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA, berikut 5 strategi yang dicanangkan pemerintah:

Baca Juga: Cek Daerahmu! Prakiraan Hujan Wilayah Indonesia Hari Ini 4 hingga Besok 5 Januari 2021

1. Menerbitkan regulasi operasi masa kedaruratan.

2. Menjaga produktivitas sektor industri di masa pandemi.

3. Mengoptimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

4. Merealisasikan penurunan harga gas bumi untuk 7 sektor industri.

5. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Hari ini! Gisel dan Nobu Bertemu di Polda, Keduanya Kompak Unggah Soal Tuhan

Sebagai perbandingan, situasi industri pada 2020 lalu untuk periode Januari-September menunjukkan adanya investasi mencapai Rp201,9 triliun dan 37 persen peningkatan investasi dari 2019.

Selain itu, jumlah tenaga kerjanya di sektor industri mencapai 17,48 juta orang. Indonesia berada di peringkat ke-38 dalam Competitive Industrial Performance (CIP) Index tahun 2019.

Sektor industri primadona yang menjadi target adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Dibantai Manchester City, Chelsea Kini Turun Klasemen ke Peringkat Delapan

1. Makanan dan minuman

2. Otomotif

3. Elektronik

4. Logam dasar

5. Farmasi dan alat kesehatan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler