2021 Indonesia Pertama Kali Diguncang Gempa Pagi Hari, Berapa Kekuatannya?

2 Januari 2021, 13:52 WIB
Awal Tahun 2021, Pulau Sumba Diguncang Gempa Dahsyat Berkekuatan Magnitudo 5.0 SR /Tangkap layar BMKG.go.id/

PR INDRAMAYU - Tahun baru saja berganti menjadi tahun 2021.

Kemarin, Jumat 1 Januari 2021 Indonesia sudah dilanda bencana gempa.

Bencana gempa pertama di tahun 2021 ini terjadi di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: AHY Mendadak Sampaikan Permintaan Maaf, Putra SBY: Saya Akan Terus Perbaiki Diri

NTT dilanda gempa pertama di tahun 2021 dengan kekuatan magnitudo sebesar 5,0.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryoni dari Jakarta menjelaskan rinci lewat keterangan resminya.

Episenter gempa tersebut berada di koordinat 9,27 lintang selatan (LS) dan 119,03 bujur timur (BT) sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel Gempa Pertama di Tahun 2021 Guncang Indonesia, BMKG Ungkap di Mana Lokasinya.

Baca Juga: PLN Kembali Gratiskan Biaya Listrik Hingga Maret 2021 untuk Kelompok Ini, Cek Namamu dalam Daftar!

Lebih tepatnya lokasi gempa pertama itu terletak di laut pada jarak 21 km arah barat laut Kota Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dengan kedalaman hiposenter 83 km.

Guncangan gempa yang dirasakan sangat kuat di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dalam skala intensitas IV  MMI (Modified Mercalli Intensity) menyebabkan warga lari berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sementara di Waingapu dan Waikabubak (NTT) dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, dan di Labuan Bajo guncangan dalam intensitas II MMI.

Baca Juga: Marak Beredar Cabai Rawit Palsu yang Diberi Pewarna, Polisi Berhasil Bekuk Pelaku

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa Sumba yang terjadi merupakan jenis gempa berkedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Kepulauan Sunda Kecil (NTB-NTT).

Sebagaimana dilaporkan Antara, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan kombinasi mendatar dan naik (oblique thrust fault).

Baca Juga: Waspadai 5 Gejala di Tubuhmu, Bisa Jadi Anda Terkena Kanker Langka

Hingga pukul 07.00 WIB pagi, kata Daryoni, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Masyarakat diimbau untuk waspada karena akhir-akhir ini aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di Sumba sering terjadi.

Catatan BMKG menunjukkan gempa di Sumba Timur pada 1 Oktober 2018 dengan magnitudo 6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka. Selanjutnya gempa di Sumba Timur pada 2 Oktober 2018 kembali terjadi dengan magnitudo 6,3 yang juga merusak banyak rumah.*** (Abdul Muhaemin/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler