Tak hanya itu, pihaknya juga mendatangkan psikolog dari Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, karena memang ada kerjasama.
Pihaknya terpaksa melibatkan pihak lain, karena sejauh ini Disduk-P3A belum memiliki tenaga psikolog klinis.
“Alhamdulillah sekarang sudah MoU dengan RSBL (Rumah Sakit Bhayangkara Losarang) melalui layanan terpadu yang melayani Psikiater yakni gangguan kejiwaan dan psikolog yakni gangguan perilaku,” sambungnya.
Untuk diketahui, keluarga dua anak di bawah umur asal Kecamatan Haurgeulis berinisial EL (11) dan FA (2,8) telah melapor ke polisi.
Kasus kekerasan seksual dan pencabulan yang dilakukan guru sekolah berinisial AG itu sempat viral di media social.
Hal itu setelah diketahui orang tua korban AG yang langsung membawanya ke kantor Polisi terdekat.
“Keburu viral di media sosial tersangka AG digelandang oleh tetangganya ke Polsek. Jadi tersangka ini seolah-olah sayang kepada anak-anak, terkadang diajak main ke rumah.Terus korban FA berumur 2,8 tahun cerita ke kakaknya kemudian diceritakan kembali ke ibunya,” papar Cicih.