“Itu keinginan dan tuntutan para santri. Dan juga bukti-bukti kita tak hanya UU UT. Tapi kita laporkan juga tentang pencemaran nama dan lainnya. Ini agar diproses dan memang jika terbukti maka harus dipidanakan,” terangnya.
Dia menegaskan, para santri yang di posting di Fb oleh DN, itu di foto di Masjid Istiqlal ketika momentum aksi bela Islam sejak 212, 411, dan 313. Di mana momentum aksi tersebut bukan aksi politik tapi aksi bela Islam.
Baca Juga: Alat Tes Covid-19 Patah dan Nyangkut di Hidung, Bocah 1,5 Tahun Tewas Mendadak Usai Ditelantarkan
“Santri kita memang selalu diikutkan utuk setiap aksi bela Islam. Tapi santri kita ini saya ajak bukan untuk mengikuti aksi tapi justru untuk menyejukkan hati saat melakukan bela Islam dengan bacaan - bacaan Alquran," katanya.
Hal tersebut dibenarkan salah seorang santri yang wajahnya masuk dalam foto postingan DN, Agus Khoirul Anam (18) usai memberikan kesaksian.
Agus yang mengaku berasal dari Lampung itu mengaku sangat malu dan tertekan dengan tudingan DN yang menyebut dirinya sebagai ‘Calon Teroris’.
Baca Juga: Pemilik Warung Mengaku Kenal Yodi Prabowo, Polisi Tetapkan Statusnya Jadi Saksi Kasus Pembunuhan
“Siapa yang mau dibilang calon teroris? Tak ada yang mau disebut seperti itu. Jelas saya sangat kaget saya dan malu," katanya seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Bersaksi di Mapolres, Santri yang Dituding Denny Siregar ‘Calon Teroris’ Mengaku Kaget dan Malu'.
Agus mengaku, awal dirinya tahu ada di foto postingan DN dari beranda di Facebook teman-teman seperjuangannya di pondok. "Saya ada di foto itu di sebelah pojok kiri belakang,” tuturnya.