Network
PR INDRAMAYU - Virus Covid-19 varian delta telah menyebar di berbagai negara belahan dunia khususnya di Indonesia.
Covid-19 varian delta atau dikenal juga sebagai B1617.2 sangat menular, bahkan hanya dengan berpapasan saja.
Awalnya, Covid-19 varian delta ditemukan di India pada Desember 2020, pada bulan Mei lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan bahwa varian delta telah menyebar di Negara Indonesia.
Baca Juga: Jadwal dan Bagan Fase Gugur 16 Besar Euro 2021, Dua Laga Besar Jadi Sorotan
Para ahli percaya bahwa varian delta 30% hingga 100% dapat lebih menular daripada varian alpha, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman webmd.
Para peneliti masih tidak yakin mengapa varian delta jauh lebih menular daripada yang lain.
Peneliti menduga perubahan protein varian dapat membuatnya lebih mudah untuk memasuki sel manusia.
Baca Juga: Fahri Hamzah Disebut Ditangkap KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Simak Fakta Sebenarnya
Studi awal lainnya menunjukkan bahwa mutasi pada varian delta mungkin membantunya berbaur lebih baik dengan sel manusia begitu virusnya menempel.
Jika virus varian delta tersebut dapat dengan mudah menyatu dengan sel manusia, hal tersebut dapat menginfeksi lebih banyak dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Diketahui, varian delta lebih sering mempengaruhi anak muda, di Negara Inggris penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun dua kali lebih mungkin terinfeksi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kembali Terapkan PPKM Mikro dalam Penanganan Virus Covid-19, Ini Alasannya
Varian delta memiliki hampir dua kali lipat resiko rawat inap daripada varian alpha.
Oleh karena itu perlu diketahui varian delta memiliki beberapa gejala yang hampir sama dengan virus Covid-19 pada umumnya, diantaranya adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.
Untuk itu, guna menghindari varian delta tersebut adalah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan 5 M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca Juga: Kemenag Terbitkan Aturan Sholat Idul Adha 2021, Izinkan Berjamaah dengan Syarat yang Harus Dipenuhi
Selain itu, mencegah varian delta dapat dengan cara melakukan vaksinasi.
Berdasarkan laporan yang ada, disarankan dengan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech guna memberikan perlindungan 79% terhadap infeksi varian delta.
Hal tersebut dapat 88% efektif melawan gejala jika terinfeksi.
Diketahui juga, dua dosis vaksin AstraZeneca 92% berhasil menghentikan rawat inap karena varian delta, dan tidak ada kematian yang dilaporkan di antara mereka yang divaksinasi.***
