Bupati Nina: Saya Menolak Impor Beras 1 Juta Ton karena Merugikan Petani Indramayu

- 25 Maret 2021, 11:15 WIB
Bupati Indramayu Nina Agustina menyatakan penolakannya terhadap wacana impor beras 1 juta ton karena dianggap merugikan petani Indramayu.
Bupati Indramayu Nina Agustina menyatakan penolakannya terhadap wacana impor beras 1 juta ton karena dianggap merugikan petani Indramayu. /ANTARA Foto/Reno Esnir

Didampingi Wakil Bupati, Lucky Hakim, dan Sekretaris Daerah, Rinto Waluyo, penolakan impor beras tersebut kata Nina adalah sebagai bentuk proteksi kepada petani.

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-CirebonRaya.com dalam artikel berjudul “Kata Bupati Indramayu, Impor 1 Juta Ton Beras itu Dianggap Rencana Ngawur”, Nina menyatakan selama ini petani selalu merugi akibat anjloknya harga gabah ditambah naiknya harga pupuk.

Baca Juga: Tata Kelola Keuangan Desa di Indramayu Raih Peringkat 1 di Jabar, Begini Kata Kadis DPMD

Nina memaparkan, data hasil panen Kabupaten Indramayu mencapai 1,7 juta ton per tahun. Sementara, kebutuhan untuk konsumsi warganya hanya 250 ribu ton per tahun.

Adapun serapan Badan Usaha Logistik (Bulog) mencapai 35 ribu ton per tahun. Kondisi tersebut otomatis mengakibatkan surplus produksi setiap tahunnya.

"Produksi padi kita sudah surplus, nah kalo ditambah masuknya beras impor akan berdampak bagi petani. Kenapa tidak ditingkatkan pada pengadaan sehingga impor kita kurangi?" ujar Nina Agustina.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Beredar Kabar Surat Pemanggilan CPNS Kemendikbud, Simak Faktanya

Dalam perkembangan yang sama, sebanyak 5.600 ton stok beras impor tahun 2018 masih menumpuk di tujuh gudang Bulog Indramayu.

Saking lamanya, beras impor pun mengalami penurunan mutu dengan kondisi berdebu dan menguning.

"Yang namanya beras, kalau disimpan lama pasti mengalami turun mutu. Yang tahun 2018 sebagian besar sudah mengalami turun mutu," ujar Kepala Perusahaan Umum (Perum) Bulog Cabang Indramayu, Dadan Irawan.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: PR Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah