Tak hanya menelurkan Aib dan Nasib, ia juga pernah menerbitkan novel lain berjudul Semang (2017) dan Dulatip Ingin Membenturkan Kepalanya ke Tembok Setiap Kali Diberitahu Kabar tentang Orangtua (2018).
Baca Juga: Mulai Muncul Kluster Perkantoran, Bupati Indramayu Sidak Protokol Kesehatan Kantor Pemerintahan
Sebagai sastrawan Indramayu, lulusan Sastra Inggris Unpad tersebut berharap agar sastra Indramayu dapat terus dihidupkan.
Tentu hal itu memungkinkan untuk terjadi saat sastra masih dibaca masyarakat, diterbitkan, dan disebarkan secara luas.
“Jika mau lebih muluk, kita memang perlu wadah yang lebih amba (luas) untuk menampung dan jangkauan yang lebih amba (luas) juga untuk menyebar karya-karya sastra berbahasa Indramayu itu,” ujar pria 28 tahun tersebut.
View this post on Instagram
***