Sambut Hari Santri 2020, KBNU Kertasemaya Indramayu Gelar Bedah Buku Biografi Pendiri NU

22 Oktober 2020, 14:56 WIB
KBNU Kertasemaya Indramayu Gelar Bedah Buku Biografi Pendiri NU pada 22 Oktober 2020. Pembedahnya adalah Aguk Irawan (penulis), sedangkan pembandingnya adalah Dosen UIN SGD Bandung, Wahyu Iryana.* //Dokumentasi Pribadi, Akhmad Jauhari//

PR INDRAMAYU – Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kertasemaya, Kabupaten Indramayu menyelenggarakan Bedah Buku Penakluk Badai: Novel Biografi KH. Hasyim Asyari Kamis, 22 Oktober 2020.

Acara tersebut diadakan di Jondol Gusdur, Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu. Selain datang ke lokasi acara, para peserta bisa menyaksikan acara itu melalui kanal YouTube Hikam TV.

“(Akibat pandemi Covid-19), sengaja kita adakan acara ini secara eksklusif saja, yang penting kita melestarikan kegiatan Hari Santri Nasional ini,” ujar Ketua Tanfidz MWC NU Kertasemaya, Mafrukhin, dalam sambutannya.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Berikut Hal yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Menonton Film yang Memacu Adrenalin

Acara bedah buku tersebut dihadiri penulis sekaligus pembedah buku biografi pendiri NU, Aguk Irawan, MN. Aguk juga dikenal sebagai penulis novel Haji Backpacker yang telah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Danial Rifki pada 2014 silam.

Adapun pembandingnya adalah dosen Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Wahyu Iryana.

Doktor Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran (Unpad) itu dikenal sebagai penulis Momi Kyosutu, buku yang mengupas sejarah perlawanan petani Indramayu pada masa pendudukan Jepang.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Berikut Deretan Harapan Wapres Ma'ruf Amin untuk Pesantren

Pria asli Indramayu itu juga menulis buku sejarah pergerakan nasional bersama Zamzami Amin, ulama asal Babakan Cirebon. Tulisannya berjudul Babad Kana: Perang Kedondong Cirebon 1802-1919.

Acara yang tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 tersebut terselenggara atas dukungan beberapa lembaga NU yang ada di Indramayu.

Di antaranya adalah Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Indramayu, dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIH) NU Sukagumiwang.

Baca Juga: Kisruh Kata Anjay Hingga Anjayani, Lutfi Agizal Mendadak Hebohkan Warganet dengan Kata 'Anjalathi'

Selain itu, dukungan juga datang dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Indramayu, dan lain sebagainya.

Buku Penakluk Badai bercerita tentang biografi pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asyari. Novel-biografi tersebut direncanakan akan menjadi bagian dari Trilogi NU yang bercerita tentang KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid.

“Figur Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sangat mengagumkan dan komplit. Beliau mengusung gagasan brilian pada jamannya. Sekalipun pada 7 September 1947 (1367 H), K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari, yang bergelar Hadrat Asy-Syaikh (seorang guru besar di kalangan pesantren) mengembuskan napas terakhirnya, namun berdasarkan keputusan Presiden No. 29/1964, beliau diakui sebagai seorang pahlawan kemerdekaan nasional.

“Ketokohannya tidak sekadar dalam bidang sosial keagamaan, melainkan juga dalam bidang kenegaraan,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqiel Siradj, dalam kata pengantar di buku tersebut.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler