INDRAMAYUHITS - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) melaksanakan sosialisasi hasil PkM. Sosialisasi itu berupa penerapan teknologi mini server untuk mendukung kegiatan kajian fiqih bagi kalangan mahasiswa di Masjid Baitul Muttaqin Polindra.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri dari dosen (Muh. Anis Al Hilmi, M.T., Iryanto, M.Si., dan Kurnia A.C., M.Kom.) juga dibantu 4 mahasiswa dalam urusan teknis dan lapangan, mengembangkan perangkat server mini yang portabel untuk memfasilitasi proses berbagi materi kajian kepada para jamaah, secara lokal, tanpa perlu kuota internet. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan pengurus DKM Polindra, yaitu Eka Ismantohadi, M.Eng., ikatan mahasiswa masjid, dan mahasiswa secara umum.
Latar belakang pengembangan server mini ini muncul dari masalah dalam kegiatan kajian fiqih tahun sebelumnya. Ketika metode kajian menggunakan kitab/buku, namun jumlahnya terbatas, sehingga tidak sebanding dengan jumlah peserta/jamaah yang terus bertambah.
"Sebetulnya, sempat ada inisiatif lain, yaitu berbagi foto/file bahan kajian lewat grup WhatsApp, namun muncul kendala ketika ada jamaah baru (yang mana perlu bergabung dulu ke grup). Dalam upaya mengatasi kendala ini, tim PkM mencoba menciptakan solusi yang sesuai kebutuhan dan kondisi," sebut Muh. Anis Al Hilmi.
Server mini yang dirancang dapat bersifat portabel, karena ukurannya kecil dan cukup ditenagai powerbank. Karena portabel, perangkat server dapat dibawa ke tempat lain. Misalnya kegiatan kajian pindah ke ruangan atau lokasi lain karena satu dan lain hal.
Perangkat server mini memungkinkan mentor atau narasumber untuk mengunggah file PDF materi ke server tersebut, untuk nantinya dapat diunduh oleh para jamaah. Peserta kajian, yang umumnya merupakan mahasiswa, dapat mengakses hotspot dari server mini ini menggunakan perangkat smartphone mereka masing-masing.
Ketika sudah terhubung ke hotspot server mini berbasis Raspberry Pi, browser di smartphone jamaah akan terbuka otomatis. Kemudian langsung mengarahkan browser ke halaman URL server mini, tempat file materi diunggah. Sehingga jamaah dapat dengan mudah mengunduh materi tanpa menggunakan kuota internet, karena sistem yang digunakan adalah lokal atau intranet.
Kegiatan kajian fiqih sendiri, menggunakan metode belajar bersama. Di mana setiap peserta diminta membacakan bagian-bagian kitab secara bergantian. Kemudian, mentor atau narasumber menjelaskan setiap bagian untuk kemudian di akhir, terdapat sesi tanya jawab.
Materi yang dibahas dalam kajian ini adalah bersumber dari kitab Fathul Qorib, terutama fokus pada ibadah keseharian seperti bersuci dan shalat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan penerapan fiqih secara tepat di kalangan mahasiswa.
Muh. Saka Fathurrahman, selaku ketua Ikatan Mahasiswa Masjid (Immas) Polindra menyambut baik ide PkM ini. Menurutnya, dengan adanya mini server seperti yang disosialisasikan tim PkM, data bahan kajian dapat tercatat rapi. Selain itu, memudahkan jamaah baru untuk mengakses bahan kajian.
Eka Ismantohadi, M.Eng. selaku perwakilan pengurus DKM berharap, dengan adanya penerapan teknologi ini dapat mendorong semangat para jamaah. Sehingga kegiatan kajian fiqih dapat dilaksanakan lebih sering, paling tidak 2 pekan sekali untuk ke depannya. Bahkan menjangkau audiens yang lebih luas, bukan hanya mahasiswa, tapi juga staf dan sivitas akademika lainnya.
Kehadiran server mini ini diharapkan tidak hanya mempermudah berbagi materi kajian. Tetapi juga meningkatkan partisipasi dan pemahaman dalam pembelajaran fiqih di kalangan mahasiswa Polindra.***