Waspada Flexing Crazy Rich, Gaya Hidup Mewah Mereka Kadang Diciptakan untuk Menarik Investasi

- 25 Februari 2022, 14:13 WIB
Ilustrasi crazy rich dan flexing.
Ilustrasi crazy rich dan flexing. /Pexels

INDRAMAYUHITS - Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, DR Firman Kurniawan memberi edukasi tentang bagaimana cara flexing memengaruhi orang dan menarik simpati orang untuk bergabung dalam bisnis mereka atau berinvestasi.

Jika investasi yang dijalankan cenderung positif, maka tentu bisa menghasilkan keuntungan dan tidak ada persoalan.

Tetapi, yang dikhawatirkan adalah masuk pada aktivitas investasi ilegal yang dapat menjerumuskan dan tentu saja merugikan secara materil.

Baca Juga: Bikin Konten, Johnny NCT Beri Tantangan Jaehyun Menjahit Jas Sendiri, Banyak Momen Lucu

Kasus seorang crazy rich asal Medan, Indra Kesuma alias Indra Kenz menjadi contoh. Ia kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penipuan trading binary option melalui aplikasi Binomo.

Sebelum dinyatakan sebagai tersangka, Indra Kenz seperti para crazy rich lain memang kerap memamerkan gaya hidup mewah.

Di usia muda yang belum genap 30 tahun, mereka telah memiliki kekayaan melimpah dengan gaya hidup yang mewah.

Baca Juga: Akhirnya, Mimpi Vernon SEVENTEEN Collabs dengan Charli XCX Terwujud

DR. Firman Kurniawan mengatakan, gaya hidup seperti ini disebut dengan flexing, dimana mereka memamerkan kekayaan di media sosial.

"Mereka memang mempertontonkan gaya hidup mewah, bahkan saking mewahnya di luar kelas iman mereka bisa membeli supercar dan belanja berbagai macam permata dan traveling ke sejumlah negara," ungkap Firman dilansir Indramayu Hits dari PMJ, Jumat 25 Februari 2022.

Hal itu, menurut dia, sebetulnya adalah konteks yang tidak bisa terpisahkan untuk mempengaruhi agar khalayak juga menanamkan uangnya dalam investasi binary option.

Baca Juga: Ten Tak Kunjung Gabung, WayV Terancam Ditinggalkan Penggemar

"Untuk meyakinkan, para pemasar menggunakan influenzer yang mempertontonkan kemewahan agar orang tertarik untuk masuk ke investasi ini," kata dia.

Firman menilai, gaya hidup flexing atau mempertontonkan gaya hidup mewah ini tentunya akan berdampak.

Masyarakat dibuai kehidupan para crazy rich sehingga mau ikut berinvestasi, tanpa berpikir jangka panjang.

Baca Juga: Konser TWICE di Dallas dan Forth Worth Nyaris Batal Karena Badai, Penuh Perjuangan Sampai ke Lokasi

"Flexing ini tujuan akhirnya mempengaruhi orang agar mau berinvestasi di sebuah investasi yang belum jelas. Apakah benar-benar dalam jangka panjang menguntungkan," jelasnya

Dikatakan, daya kritis masyakarat dimatikan, mereka dialihkan untuk melihat hasilnya. Anda tidak usah berfikir panjang dan banyak pertimbangan.

"Ini anak muda telah menikmati kehidupan luar biasa. Ini bahayanya akan melenakan orang untuk menghilangkan kewaspadaan," kata dia.

Baca Juga: Mina TWICE Tak Percaya Bisa Konser di Tanah Kelahiran Texaz, tapi Sayang Jeongyeon Menepi karena Cedera

Pada kesempatan yang sama, Firman juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam bersosial media. Publik juga harus pintar memilah konten-konten yang baik.

Saat ini , media sosial ini sangat canggih untuk mempengaruhi publik. Karena itu ia menyarankan agar publik lebih bijak.

"Karena apa yang dilihat belum tentu sama dengan kenyataannya. Kata kuncinya, perlu berhati-hati dalam menyikapi konten-konten di media sosial," kata dia. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah