Kabar Baik! Ridwan Kamil Ungkap PCR Jawa Barat Sudah Memenuhi Standar yang Diberikan WHO

- 20 Oktober 2020, 13:46 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil  dalam konferensi pers usai rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin 19 Oktober 2020.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers usai rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin 19 Oktober 2020. /Humas Jabar

PR INDRAMAYU - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) telah mengumumkan rencana simulasi vaksinasi di Kota Depok.

Selain mengumumkan rencana simulasi vaksinasi, Kang Emil juga memaparkan bahwa pengetesan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilalukan di Jabar sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni terhadap 1 persen dari total populasi. 

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari jabarprov.go.id, Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) hingga Senin 19 Oktober pukul 18:00 WIB, terdapat 499.269 tes PCR di Jabar. 

Baca Juga: Terungkapnya Kualifikasi Calon Penerima Beasiswa Unggulan, Singgung Kualitas Prestasi

Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar, total penduduk Jabar per 2019 adalah 49,3 juta jiwa. 

"Minggu ini Jabar sudah memenuhi standar WHO. Jadi tes PCR kami minggu ini sudah 1 persen dari jumlah populasi di angka mendekati 50 juta, di (kurang lebih) 500 ribu tes PCR. Kami akan terus tingkatkan upaya pengendalian dan peningkatan kapasitas testing," ucap Kang Emil. 

Selain itu, ia mengatakan, hanya terdapat dua Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar berdasarkan data periode 12-18 Oktober 2020. 

Baca Juga: Ikut Terseret, Seorang IRT akan Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi PT Waskita Karya,

“Zona Merah sekarang hanya ada dua di minggu ini, yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Cirebon. Mudah-mudahan dengan metode (penanggulangan) yang terus kita lakukan, Zona Merah (di Jabar) bisa nol," kata Kang Emil. 

Ia pun menjelaskan, tingkat kesembuhan (recovery rate) Covid-19 di Jabar meningkat dan per 17 Oktober berada di angka 66,32 persen. 

Tingkat kematian (case fatality rate) akibat Covid-19 juga terus menurun, per 17 Oktober 2020 berada di angka 1,86 persen atau lebih rendah 1,61 persen dibandingkan angka nasional (3,47 persen). 

Baca Juga: TERUNGKAP! Polisi Umumkan Hasil Rekam Medis Penyebab Meninggalnya Pelaku Pembunuh Bocah 9 Tahun

“Saya kira dua kabar baik tersebut bisa menjadi indikator bahwa apa yang kita upayakan ini membuahkan sebuah keterkendalian yang membaik, termasuk angka Reproduksi Efektif (Rt) Covid-19 Jabar di angka 1,04 (per 17 Oktober 2020)," tutur Kang Emil. 

Dari segi pemulihan ekonomi di Jabar, Kang Emil berujar bahwa Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Provinsi Jabar terus berupaya memulihkan ekonomi dengan strategi yang tepat bagi masing-masing daerah. 

“Yaitu melakukan kegiatan rekomendasi di level kabupaten/kota, karena setiap kabupaten/kota itu resep ekonominya berbeda, misalnya ekonomi pariwisata resep pertumbuhannya berbeda dengan ekonomi industri. Contohnya untuk Pangandaran dan Karawang tidak bisa disamakan resep (pemulihan ekonominya)," ujar Kang Emil. 

Baca Juga: Pelatih Singgung Kondisi Barcelona, Koeman: Kami Bukan Favorit, Tapi Kami Bisa Pergi Jauh

Ia menambahkan, ekspor Jabar periode Januari hingga Agustus 2020 menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional. 

Rencana pembukaan Tahap I Pelabuhan Patimban pada November mendatang juga dinilai bisa menumbuhkan optimisme pertumbuhan ekonomi di Jabar. 

“Ekspor Jabar itu tertinggi se-Indonesia, jadi hubungan dagang ke luar negeri kita itu masih baik. Apalagi kalau nanti (Pelabuhan) Patimban bulan depan dibuka, itu akan membantu proses ekspor (Jabar) yang mayoritas ada di telekomunikasi dan manufaktur,” ucap Kang Emil.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah