Di Tangan Sunan Gunung Jati, Tokoh Sakti Mandraguna di Kuningan Mau Ikrar Syahadat Tanpa Tanding Kesaktian

- 29 Desember 2023, 22:29 WIB
Ilustrasi Sunan Gunung Jati.
Ilustrasi Sunan Gunung Jati. /

IndramayuHits.com – Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarief Hidayatullah pernah mengislamkan tokoh paling sakti mandraguna di Kuningan pada zamannya.

Namanya Ki Gede Padara, sosok yang hidup di Kawasan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang sejak kecil menjadin penganut kepercayaan Sunda Wiwitan.

Pertemuannya dengan Sunan Gunung Jati sebelum moksa atau meninggal dengan cara menghilang menjadi sejarah keberadaan Kolam Cigugur yang kini bernilai keramat atau dikeramatkan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Sheffield United di Liga Inggris: Preview, Berita Tim dan Susunan Pemain

Dulu kala, di daerah yang saat ini menjadi Kelurahan Cigugur telah ada tokoh pembesar yang berjuluk Ki Gede Padara, ia memiliki pengaruh besar di pedukuhan itu.

Padara sendiri berasal dari gabungan kata padan dan tara yang memiliki arti pertapa, julukan itu dismatkan warga sekitar kepada Ki Gede Padara karena sering bertapa.

Diceritakan dalam laman Kelurahan Cigugur, Ki Gede Padara adalah seorang wiku yang hidup sebelum Kerajaan Cirebon berdiri atau sekitar abad 12 atau 13.

Baca Juga: Cara Cek BLT Puso, Setiap Petani Dapat Rp8 Juta, Cair Selama Bulan Desember, Mudah-mudahan Anda Salahsatunya

Ki Gede Padara memiliki ilmu tinggi, konon badannya bisa berubah transparan, sehinhgga tembus pandang.

Ia hidup bersamaan dengan sejumlah tokoh masyhur asal Talaga Pangeran Pucuk Umun, Pangeran Galuh Cakraningrat dari Kerajaan Galuh, dan Aria Kamuning yang memimpin Kuningan.

 Bahkan mereka masih memiliki ikatan kekerabatan satu sama lain, namun keempatnya kala itu memiliki perbedaan keyakinan. Pucuk Umun, Galuh Cakraningrat dan Aria Kamuning menganut agama Hindu, sedangkan Ki Gede Padara diceritakan menganut agama karuhun atau Sunda Wiwitan.

Baca Juga: MAKIN SERU NIH! KPK Kembali Buru Harun Masiku, Eks Terpidana Wahyu Setiawan Bakal Diperiksa Lagi Besok

Singkat cerita, saat tua Ki Gede Padara punya keinginan untuk segera meninggalkan kehidupan dunia yang disebutnya fana, namun berharap proses kematiannya sama seperti manusia pada umumnya.

Aria Kamuning yang memimpin Kajene (Kuningan) langsung menghadap kepada Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dan menceritakan keinginan Ki Gede Padara.

Mendapat laporan seperti itu, Suann Gunung Jati langsung menemui Ki Gede Padara di Cigugur, karena tingginya keilmuan satu sama lain, membuat mereka saling menghormati dan mengagumi.

Sunan Gunung Jati merasa kagum dengan ilmu kadigjayan yang dimiliki Ki Gede Padara yang membuatnya layak menjadi penggeden.

Di hadapan Syarief Hidayatullah, Ki Gede Padara pun langsung mengutarakan keinginannya agar proses kematiannya nanti bisa diproses seperti layaknya manusia biasa.

Sretelah terdiam sesaat, Syekh Syarif Hidayatullah pun meminta agar Ki Gede Padara memenuhi syarat, yakni mengucapkan dua kalimat syahadat.

Tanpa basa-basi, Ki Gede Padara langsung mengiyakan saran Sunan Gunung Jati. Dan konon, setelah mengucapkan kalimat syahadat, Ki Gede Padara langsung sirna menghilang.

Suann Gunung Jati pun segera memanjatkan doa-doa untuk arwah Ki Gede Padara yang telah meninggal dan menghilang.

Sebelum berdoa, Kanjeng Sunan pun mencari air wudu, tapi sayang setelah ke sana ke mari di sekitar lokasi tersebut sulit ditemukan sumber air.

Akhirnya, beliau memanjatkan doa kepada Allah meminta ditunjukkan air untuk berwudu. Beberapa saat kemudian, guntur dan halilintar menyertai hujan turun.

Dari peristiwa ini, atas petunjuk Allah munculah kolam. Dan saat ini kolam yang dipakai untuk wudu Sunan Gunung Jati tersebut menjadi Objek Wisata Kolam Renang Cigugur dan ikan-ikannya ada begitu saja. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x