Hindari Varian Omicron, Semua Alun-alun di Jabar Ditutup Saat Libur Nataru

- 24 Desember 2021, 18:48 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Dok. Humas Pemprov Jabar

INDRAMAYUHITS – Pemerintah Pusat telah membuat keputusan untuk tidak memberlakukan penyekatan jalan pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Meski demikian, Pemerintah Provinis (Pemprov) Jabar justru akan melakukan di sejumlah sektor, termasuk meniadakan kegiatan perayaan tahun baru. 

Dilansir Indramayu Hits dari portal resmi Pemprov Jabar, Gubernur Jabar, Mochamad Ridwan Kamil mengatakan, pengetatan aktivitas masyarakat saat Nataru itu dalam rangka mencegah penularan Covid-19 varian omicron.

Baca Juga: Jelang Perayaan Natal, Ribuan Personil Gabungan Polda Metro Jaya Amankan Gereja-Gereja

Ridwan Kamil mengungkapkan, guna menghindari kerumunan saat libur Nataru, maka semua alun-alun di Jabar akan ditutup.

Kebijakan itu juga merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Natal dan Tahun Baru di antaranya mengatur penutupan alun-alun di seluruh wilayah tanah air jelang dan pasca pergantian tahun.

Dikatakan, tak hanyaa alun-alun, kebijakan pengetatan juga tidak memperbolehkan perayaan tahun baru di ruang publik.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2021 Densus 88 Tangkap 370 Tersangka Teroris

“Maka alun-alun dan ruang publik diimbau untuk ditutup selama menjelang tahun baru sesuai arahan dari Kapolri agar mengurangi potensi kehadiran kerumunan," ujar Gubernur Rabu 23 Desember 2021 lalu. 

Pemprov Jawa Barat, sambungnya, akan melakukan pengetatan di tempat-tempat wisata. Misalnya dengan pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan pembatasan kapasitas pengunjung.

“Hal itu sebagai dasar untuk menyeleksi orang-orang yang punya potensi Covid-19 bisa diskrining melalui aplikasi tersebut juga karena sudah melakukan vaksin kurang lebih dua kali,” ujarnya. 

Baca Juga: Lowongan kerja Desember 2021 Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka 2 Formasi, Ditutup 4 Hari Lagi

Lebih lanjut dia menyampaikan, Bersama unsur TNI Polri juga siap disiagakan pasukan untuk mengantisipasi pergerakan orang.

Denga pengamanan di berbagai titik strategis, dikombinasikan dengan random antigen untuk memastikan yang berpergian itu aman, juga ada vaksinasi yang sifatnya situasional. 

Piahknya memastikan akan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Misalnya, bagi umat Kristiani diharapkan bisa beribadah dengan aman dan nyaman di momen Hari Raya Natal.

Baca Juga: Profil KH Yahya Cholil Staquf, Kiprah Internasionalnya Mentereng 

Berdasarkan laporan dari intelijen, masyarakat, dan semua pihak, Jawa Barat cenderung kondusif, sehingga dipersilakan warga Kristiani natal dengan aman dan tenang.

“Dijamin seribu persen keamanannya oleh negara melalui personel yang lebih dari 170.000 yang disiapkan dari seluruh Indonesia termasuk di Jawa Barat," lanjut dia. 

Meskipun demikian, tetap ada pembatasan kapasitas jemaat yang bisa beribadah di gereja, mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir sepenuhnya.

"Dalam situasi ancaman ada omicron, maka diimbau sesuai dengan edaran Menteri Agama agar ada kombinasi ibadah secara hybrid dan kapasitas 50 persen,” sambungnya.

Ia berharap hal itu dipatuhi tanpa mengurangi kekhidmatan mereka sedang beribadah. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah