"Kami menyadari, tantangan di masa depan adalah memilah informasi. Bukan lagi seperti zaman Orde Baru di mana masalah itu adalah mencari informasi." katanya.
Dia mengatakan, salah satu dampak dari derasnya arus informasi seperti sekarang adalah munculnya fenomena hoaks atau kabar bohong.
"Jawa Barat satu-satunya provinsi yang punya unit kerja bernama Jabar Saber Hoaks. Saya merekrut belasan anak muda yang tugasnya tiap hari Senin mengunggah 5 berita bohong supaya masyarakat senang," ujarnya.
"Demokrasi adalah pilihan kita. Saya adalah produk demokrasi. Itulah kewajiban saya menopang pilar keempat demokrasi yaitu Kebebasan Pers," pungkasnyar.***