Perlu dipertimbangkan tes bagi pemilih ini, terlebih bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauannya.
Apakah tes tersebut dilakukan dengan cara RDT atau tes usap. Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah pencoblosan, maupun di kedua kesempatan itu.
Baca Juga: Dokter Ungkap Tips agar Anak Terbiasa Makan Sayur, Yuk Ikut Sarannya Berikut Ini!
Termasuk juga harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih di segala umur, atau hanya disasarkan pada usia rentan di atas 40 tahun atau bahkan yang telah memiliki penyakit penyerta.
Dalam penanganan Covid-19, Uu menjelaskan, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
"Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," ucap Kang Uu.
Baca Juga: Bersiap! Sore Ini, Pemerintah akan Tentukan Terkait Libur Panjang Akhir Tahun
Selain itu, harus dipertimbangkan pula, lanjutnya, mengenai persediaan logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut
Lebih lanjut, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jawa Barat sudah menipis. Jumlah pengentasan per pekan semakin berkurang, biasanya mencapai 50 ribu sampel, namun berdasarkan laporan terakhir kini baru 36 ribu sampel.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Pemprov Jabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini belum bisa memutuskan perihal kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih.