Sudah Sepekan Suhu Bandung Terasa Lebih Dingin dari Hari-hari Sebelumnya, Ternyata Ini Penyebabnya

6 Juli 2020, 19:29 WIB
ILUSTRASI AC atau pendingin ruangan.* /Instagram /

PR INDRAMAYU - Sudah hampir sepekan, suhu di Kota Bandung dan sekitarnya terasa lebih dingin dari pekan-pekan sebelumnya.

Bahkan, pagi ini Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) melaporkan, suhu di Kota Kembang ini mencapai angka 18 derajat celcius.

Lantas, apa yang menjadi penyebabnya?

Baca Juga: Publik Digegerkan Kemunculan Michael Jackson Setelah 11 Tahun Meninggal, Netizen: Masih Hidup?

Diberitakan Galamedia dengan judul 'Ini Dia Penyebab Kota Bandung Terasa Lebih Dingin Dibandingkan Hari-hari Sebelumnya', suhu dingin ini disebabkan karena bumi yang kita tempati menyentuh titik aphelion.

Aphelion merupakan fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari. Hal ini dikarenakan orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60

Sebagai dampak, tiga pulau besar di Indonesia akan merasakan fenomena aphelion.

Baca Juga: Mengerikan, Sang Ayah Mengaku Terkejut, Sesosok Wanita Misterius 'Ngeksis' di Video Lawas Putrinya

Secara lengkap, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut fenomena aphelion akan memberikan dampak yang bisa dirasakan di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Lebih lanjut, LAPAN menjelaskan fenomena aphelion secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Hanya saja, suhu dingin akan datang saat pagi hari.

Kondisi tersebut sekaligus menjadi fenomena yang biasa terjadi pada musim kemarau.

Baca Juga: Rapper Amerika Kanye West Umumkan Bakal Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Amerika Serikat

"Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara. Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi," tulis LAPAN dalam akun Instagramnya.

Selain itu, LAPAN juga menambahkan diameter Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Sedangkan untuk aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km.

Baca Juga: Total Kasus Corona Dunia per Senin, 6 Juli 2020 Tembus 11,5 Juta, Brasil Laporkan 64.900 Kematian

Setiap tahunnya Bumi juga berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang biasa disebut perihelion dan sudah terjadi pada Januari 2020 lalu, sehingga pada bulan Juli ini hanya terjadi aphelion.

Melansir dari Space, aphelion hanya terjadi sekali dalam setahun, fenomena ini biasanya ditandai dengan hari pertama musim panas di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan

Sementara itu, NASA berpandangan bahwa aphelion dan perihelion tidak terkait dengan musim, sehingga penduduk di Bumi tidak akan melihat perbedaan cuaca karena Bumi lebih jauh dari Matahari.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler