Bukan karena Covid-19, Pasien Corona di Gedung Isolasi Darurat Ini Meninggal Dunia karena Hal Lain

27 November 2020, 23:39 WIB
Ilustrasi jatuh terpeleset. /Pixabay/Mohamed Hassan/

PR INDRAMAYU - Seorang pasien Covid-19 yang tengah dirawat di gedung isolasi darurat Rusunawa Universitas Siliwangi (Unsil) meninggal dunia pada Kamis, 26 November 2020.

Pria inisial AM (24) ini meninggal bukan karena penyakit yang dideritanya, melainkan karena terpeleset di gedung tersebut.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Jatuh Terpeleset di Gedung Isolasi, Seorang Pasien Covid-19 Meninggal Dunia', tak butuh waktu lama, jenazah pria asal Kecamatan Cibeureum inipun langsung dievakuasi Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya.

Baca Juga: Gawat! Keterisian Ruang Isolasi di RSUD Kota Tasikmalaya Hampir Penuh hingga Capai 98 Persen

Saat itu, tim yang mengevakuasi berpakaian lengkap alat pelindung diri (APD) dan membawa jenazah ke kamar mayat RSUD dr. Seokardjo Tasikmalaya.

Selanjutnya korban langsung dimakamkan di pemakaman keluarga dengan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah prosesi pemulasaraan mendapatkan dukungan masyarakat sekitar," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Kamis petang.

Baca Juga: Meski Berat, Donald Trump Mengaku Bakal Hengkang dari Gedung Putih Setelah Biden Resmi Disahkan

Dikatakan Uus, seusai observasi tim medis diketahui bahwa penyebab kematian korban akibat terjatuh dari tangga lantai 2 saat akan turun mengikuti jadwal olahraga di lantai dasar.

Akibat terjatuh tersebut kata Uus, korban mengalami luka robek di kening akibat benturan dengan tembok dan dari hidung dan telinga korban keluar darah yang diduga disebabkan luka dalam karena kerasnya benturan.

"Korban sendiri sebetulnya pasien yang dinyatakan mau sembuh namun masih dalam proses penyembuhan di Rusunawa itu.

 

"Korban yang berstatus mahasiswa itu sebelumnya sempat menjalani perawatan isolasi di RSUD Soekardjo dan dipindahkan untuk proses penyembuhan ke Rusunawa," tambah Uus.

Riwayat korban terkena covid -19 lanjut Uus, berawal saat dirinya memeriksakan dirinya secara mandiri ke rumah sakit dengan gejala Covid-19.

Setelah mengikuti tes swab mandiri, korban dinyatakan terkonfirmasi positif hingga akhirnya selama dua pekan korban menjalani pengobatan khusus di ruang isolasi RSUD Soekardjo Tasikmalaya.

 

"Korban bukan dari klaster mana-mana. Korban diketahui terkonfirmasi seusai tes swab secara mandiri," ujar Uus.

Korban sendiri telah hampir sepekan menjalani isolasi di Rusunawa Unsil untuk proses penyembuhan. Bahkan

Korban pun telah melakukan tes swab akhir untuk mengetahui kesembuhannya karena ingin segera pulang ke rumah dan keluarganya.

"Sudah dites swab akhir, tapi saat menunggu hasil tes swab keluar, takdir ternyata meminta korban untuk pulang selamanya akibat kecelakaan yang dialaminya tadi. Padahal korban kondisinya secara kasat mata sudah sehat dan tinggal menunggu hasil tes swab terakhir supaya bisa diperbolehkan pulang," pungkasnya.*** (Asep M Saefuloh/Pikiran Rakyat)

 
Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler