Sikapi Banyaknya Mitos Segitiga Bermuda, Peneliti Bongkar Penyebabnya, Mungkinkah Supranatural?

- 4 November 2020, 06:00 WIB
Kawasan Segitiga Bermuda.
Kawasan Segitiga Bermuda. /Today Show

PR INDRAMAYU – Kisah tentang Segitiga Bermuda dipopulerkan pertama kali oleh penulis asal Amerika Serikat (AS), Vincent Gaddis, pada 1964.

Ia menulis di majalah Argosy tentang sebuah kawasan ‘berbentuk’ segitiga yang terletak di lepas pantai Florida, AS, dan lautan Atlantik.

Menurut Ensiklopedia Britannica, luas Segitiga Bermuda itu mencapai 1,3-3,9 juta km persegi. Sebutan lain untuk area tersebut adalah segitiga setan. Selama beberapa dekade, banyak film, buku, dan dokumenter yang membahasnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Berdebar, Donald Trump dan Joe Biden Saling Serang di Twitter Hadapi Pilpres AS

‘Misteri’ Lama Belum Terpecahkan

Serangkaian kejadian hilangnya kapal laut dan pesawat mengawali ketertarikan terhadap Segitiga Bermuda. Pada 1945, sebanyak 5 pesawat Angkatan Laut AS dan 14 orang dilaporkan hilang.

“Angkatan Laut AS melakukan investigasi dan akhirnya melaporkan insiden tersebut sebagai penyebab yang tidak diketahui,” tutur kandidat PhD (doktor) Griffith University, Shane Satterley.

Sampai tahun 1980-an, tercatat 25 pesawat kecil pun dilaporkan hilang tanpa ada puing yang dapat ditemukan. Laporan “tidak diketahui penyebabnya” memancing adanya mitos tertentu yang mungkin menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Laut Cina Selatan Memanas, Legislator Minta Pemerintah Siagakan Pengamanan Aset Strategis Nasional

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah