Laut Cina Selatan Memanas, Legislator Minta Pemerintah Siagakan Pengamanan Aset Strategis Nasional

- 3 November 2020, 21:31 WIB
Alasan Indonesia Memegang Peranan Kuat di Laut China Selatan
Alasan Indonesia Memegang Peranan Kuat di Laut China Selatan /ChinaMillitary/

Tetapi juga dalam kerangka kewaspadaan nasional secara umum. Dari data persebaran sumber daya alam ini akan diketahui titik-titik teritorial krirtis, yang perlu kewaspadaan nasional tinggi.

“Seperti diketahui alasan dari sengketa tersebut bukan hanya karena Laut China Selatan adalah jalur tercepat dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia dan merupakan tempat bagi beberapa jalur pelayaran tersibuk di dunia, tapi di kawasan ini tersedia banyak sumberdaya alam dari berbagai komoditas,” ujar legislator dapil Banten III itu.

Laut China Selatan merupakan wilayah bagi sumber penangkapan ikan yang melimpah. Menurut penelitian pada 2012, tangkapan tahunan di kawasan itu, mencapai sekitar 10 juta ton, yang berarti sekitar 12% dari total tangkapan dunia.

 Baca Juga: Biaya Umrah Naik 30 Persen, Waspada Penipuan Jika Ada yang Menawarkan Harga di Bawah Referensi

Di sana terdapat sekitar 11 miliar barel minyak dan gas alam 190 triliun kaki kubik (tcf), sekitar dua kali lipat dari cadangan gas Indonesia, yang belum dieksploitasi di laut. Jumlah yang sangat besar.

Menurut Mulyanto, meskipun Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah kemaritiman dengan Tiongkok di LCS tapi kewaspadaan untuk mengamankan wilayah itu sangat diperlukan.

Menurut Menlu Retno Marsudi, berdasarkan konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Hukum Kelautan (UNCLOS) 1962, Indonesia tidak memiliki klaim wilayah yang tumpang tindih dengan Tiongkok.

Baca Juga: Persib Bandung Liburkan Para Pemain Dua Bulan, Robert Alberts Klaim Semua Memahami Situasi Ini

Namun aktivitas kapal-kapal Tiongkok di dekat perairan Natuna kerap mengkhawatirkan pemerintah.

Pada Januari lalu misalnya, tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI), kembali mengusir kapal ikan Tiongkok saat mencari ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah