Lonjakan Covid-19 Berimbas pada Indeks Utama Wall Street Anjlok, Begini Penjelasannya

- 31 Oktober 2020, 13:30 WIB
Covid-19
Covid-19 /

 

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 dinilai menyebabkan jatuhnya indeks-indeks utama Wall Street. Tercatat adanya penurunan pada Jumat 30 Oktober 2020 atau Sabtu pagi WIB, pada aspek teknologi.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA, kegelisahan akan pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) turut mempengaruhi penurunan tersebut.

Penurunan 157,51 poin atau 0,59% dialami indeks Dow Jones Industrial Average menjadi 26.501,60. Indeks S&P 500 mengalami penurunan 40,15 poin (1,21%) menjadi 3.269,96 poin. Adapun indeks Komposit Nasdaq anjlok 2,45% (274,00 poin) menjadi 10.911,59.

Baca Juga: JADWAL LIGA INGGRIS: Liverpool vs West Ham United, Mo Salah cs Berpeluang Kudeta Everton

Pada pekan ini, tercatat penurunan Dow menyentuh 6,5%, S&P 500 turun 5,6%, dan Nasdaq merosot 5,5%. Setali tiga uang, penurunan Dow pada bulan ini mencapai 4,6%, S&P 500 mengalami penurunan 2,8%, sedangkan Nasdaq merosot 2,3%.

Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan rumah sakit di AS mendekati batas maksimal. Kasus Covid-19 di negeri Paman Sam itu mencapai lebih dari 9 juta. Pembatasan aktivitas yang lebih luas di Eropa memunculkan kekhawatiran terkait pemulihan ekonomi di sana.

Menjelang pemilu di AS pada 3 November mendatang, investor mengalami kegelisahan. Buktinya adalah indeks volatilitas CBOE yang ditutup sedikit di bawah level teratas 20 minggu. Penurunan lebih tajam dialami indeks-indeks utama.

Baca Juga: Geger Kumis Suami Inul Daratista Hilang Hingga Postingan Sebelumnya jadi Sorotan

"Kita masih dua hari pasar lagi dari Hari Pemilihan AS dan orang-orang ingin memastikan bahwa mereka tidak sepenuhnya lengah," ujar manajer portofolio ekuitas yang berbasis di Boston di Columbia Threadneedle, Pete Santoro.

Sejak mencapai level teratas sepanjang masa pada awal September kemarin, indeks S&P 500 jatuh sekira 8,9%. Penyebabnya adalah hasil kuartalnya pada pekan ini yang gagal memenuhi ekspektasi.

Apple Inc pun merosot 56%. Hal ini terjadi setelah mencatat penurunan tertajam dalam penjualan iPhone kuartalan dalam dua tahun. Terlambatnya peluncuran ponsel 5G ditengarai menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Indramayu Dalam Balutan Sejarah: Cerita Tentang Pemberontakan Petani Zaman Jepang

Penurunan juga terjadi terhadap Amazon.com Inc dan Facebook Inc. Amazon merosot 5,45%, sedangkan Facebook Inc turun 6,3%.

Twitter mencatat penurunan terbesar mencapai 21,1%. Situs micro-blogging itu diketahui telah memperingatkan bahwa pemilu di AS bisa mempengaruhi pendapatan iklan.

"Semua nama ini pada akhirnya akan diberi harga ulang, semuanya sangat dihargai. Hanya saja saya tidak tahu kapan dan saya tidak tahu dari penilaian stratosfer apa yang pasti harga ulang mereka," tutur kepala investasi di The Bahnsen Group di Newport Beach, California, David Bahnsen.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pengecilan Otak pada Anak Terjadi Akibat Radiasi Handphone, Simak Faktanya

Naiknya saham Alphabet Inc turut mendorong jasa-jasa komunikasi. Google dimungkinkan memperoleh keuntungan selepas memperdagangkan sekira 36 kali laba. Bahnsen menuturkan bahwa laba tersebut terhitung lebih sedikit daripada penilaian laba 119 kali Amazon.

"Ada aksi jual besar-besaran pada nama-nama teknologi besar itu karena mereka tidak memenuhi harapan dan orang-orang benar-benar khawatir tentang pemilihan (presiden AS) minggu depan," tutur kepala investasi di Bokeh Capital Partners di Pittsburgh, Kim Forrest.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x