Menurut Estrosi, pelaku terus menyerukan "Allahu Akbar", meski telah ditahan.
Estrosi menegaskan "Cukup! Ini waktunya bagi Prancis untuk bertindak tegas demi menghapus aksi fasisme Islam di wilayah kami," tegasnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Inul Daratista Adakan Giveaway Puluhan Juta di Facebook? Tinjau Kebenarannya
Sejumlah wartawan yang berada di lokasi menyebutkan, polisi bersenjata lengkap dengan pistol otomatis tengah menjaga di sekitar kawasan gereja, berlokasi di pusat perbelanjaan Jean Medecin, Nice.
Terdapat juga sejumlah ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran yang terlihat siaga di lokasi teror tersebut.
Setelah peristiwa itu, sejumlah negara pun turut menyatakan solidaritas dan menyampaikan dukungan kepada Prancis, salah satunya Inggris.
Baca Juga: Menyikapi Pendidikan Anak Autisme, dari Penguatan Kebijakan hingga Kolaborasi
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyampaikan dia beserta rakyat Inggris akan terus memberikan dukungan kepada Prancis.
"Saya terkejut mendengar berita serangan brutal di Nice pagi ini, di Basilika Notre-Dame," kata PM Johnson lewat unggahannya di Twitter.
"Kami menyampaikan rasa duka cita dan doa untuk para korban serta keluarga mereka, dan Inggris akan terus bersama-sama Prancis melawan aksi teror serta intoleransi," kata dia.***