PR INDRAMAYU - Perwakilan Republik Indonesia yang berada di Filipina saat ini sedang mendalami laporan media yang menyebut seorang wanita dari Indonesia ditangkap militer setempat diduga merencanakan aksi serangan bom bunuh diri.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, KBRI di Manila dan KJRI di Davao saat ini masih dalam proses mengonfirmasi kebenaran terkait berita tersebut dengan otoritas setempat (Filipina).
Hal tersebut diutarakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah melalui pesan singkat, Sabtu 11 Oktober 2020.
Baca Juga: Hadapi Somasi 100 Pengacara Puan Maharani, Nikita Mirzani: Jangankan 100, Lebih dari Itu Gue Berani
Penangkapan terjadi pada Sabtu pagi, peristiwa ini dilakukan selang dua bulan setelah pengeboman di Pulau Jolo, di Provinsi Sulu, dengan penduduk mayoritas muslim.
Perempuan ini diyakini sebagai seorang putri dari dua pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 21 orang dalam serangan di gereja Katolik di Jolo pada awal tahun lalu.
Menurut Satuan Tugas Gabungan untuk wilayah yang bergolak menyatakan bahwa perempuan tersebut diidentifikasi sebagai Rezki Fabtasya Rullie yang merupakan janda sosok garis keras Indonesia yang tewas di Suku pada Agustus.
Baca Juga: Bagaimana agar Dompet Tetap Tebal saat Masa Pandemi? Berikut Penjelasannya