Geram Prancis Ikut Campur Konflik Turki di Mediterania, Erdogan: Jangan Main-main dengan Turki!

- 13 September 2020, 16:52 WIB
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan berusaha untuk mendamaikan faksi Fatah dan Hamas di tengah gempuran Israel ke Gaza.*
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan berusaha untuk mendamaikan faksi Fatah dan Hamas di tengah gempuran Israel ke Gaza.* /Kolase AFP dan Anadolu Agency

PR INDRAMAYU - Konflik antara Turki dan Yunani di Laut Mediterania kian memanas. Terlebih, baru-baru ini Prancis menyatakan bahwa mereka akan memberikan dukungan penuh kepada Yunani untuk melawan Turki.

Dukungan Prancis di Laut Mediterania itu pun membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan geram.

Pada Sabtu 12 September 2020 kemarin, Erdogan memperingatkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk tidak main-main dengan Turki.

Baca Juga: Ini Alasan Anies Ngotot Terapkan PSBB di Jakarta, Hanya 12 Hari Kasus Covid-19 Meningkat 49 Persen

Peringatan tersebut dituturkan Erdogan melalui pidatonya yang disiarkan stasiun televisi lokal untuk memperingati 40 tahun kudeta militer 1980, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel sebelumnya "Meradang Prancis Ikut Campur di Konflik Laut Mediterania, Erdogan: Jangan Main-main dengan Turki!"

"Jangan main-main dengan orang Turki. Jangan main-main dengan Turki," tutur Erdogan.

Sebelumnya, Macron mengutuk keras Turki di tengah konfliknya dengan Yunani dan juga Siprus.

Baca Juga: Beruntung Tidak Ada Korban Luka, Pelurunya Nyasar di Bekasi Ditemukan Terpencar

Dirinya juga tidak membenarkan sikap turki yang melakukan klaim sepihak atas temuan cadangan minyak besar di Laut Mediterania Timur.

Erdogan kemudian mendesak Yunani untuk 'menjauhi tindakan yang salah' di perairan yang di sengketakan tersebut.

Pada bulan lalu, angkatan laut dari kedua negara dikabarkan melakukan latihan di Laut Mediterania, serta diikuti oleh militer dari Prancis.

Baca Juga: Kebijakannya Dinilai Nol Persen Oleh PDI, Anies Buka Suara

Menanggapi konflik tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo meminta semua pihak untuk mendukung diplomasi.

Pompeo juga mendesak Turki agar menghentikan kegiatan yang semakin menimbulkan ketegangan di Laut Mediterania.

"Kami tetap sangat prihatin dengan tindakan Turki yang sedang melakukan survei sumber daya alam di daerah di mana Yunani dan Siprus menegaskan yurisdiksi atas Mediterania Timur," ujar Pompeo.

Baca Juga: Empat Pemain Paris Saint-Germain Sembuh dari Covid-19, Berpeluang Tampil Kontra Olympique Marseille

Pompeo menuturkan pendapatnya tersebut saat berkunjung ke Siprus pada hari Sabtu, 12 September 2020 kemarin dan bertemu Presiden Republik Siprus, Nicos Anastasiades.

Menurutnya, konflik yang berpotensi berujung perang tersebut tidak akan menguntungkan negara manapun, justru hanya akan menimbulkan perpecahan.

"Meningkatnya ketegangan militer tidak membantu siapa pun kecuali musuh yang ingin melihat perpecahan dalam kesatuan transatlantik," tambahnya.

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x