Rumit, Turki Mengaku Kecewa dengan Prancis: Pernyataannya Tidak Berkontribusi pada Semangat Aliansi

- 6 September 2020, 16:25 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Time
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Time /

PR INDRAMAYU - Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar pada Jumat, 4 September 2020 kemarin mengungkapkan, bahwa Turki mendukung inisiatif pembicaraan antara pejabat militer Turki dengan Yunani.

Dukungan ini menyusul pertemuan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan kepala NATO, demikian diungkapkan Hulusi pada acara wisuda di Universitas Pertahanan Nasional di Ankara, sebagaimana dilansir di Hurriyet Daily News, Sabtu, 5 September 2020.

“Setelah pertemuan Presiden Erdogan dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, ada inisiatif untuk memulai pembicaraan di Mediterania Timur antara pejabat militer Turki dengan Yunani, yang kami dukung," kata Hulusi Akar.

Baca Juga: Kehadirannya Resahkan Warga, Bakesbangpol Garut Telusuri Paguyuban Tunggal Rahayu

Akar menyebutkan, meski demikian Turki tetap kecewa dengan Prancis.

"Pernyataan Prancis di Mediterania Timur dan Irak tidak berkontribusi pada semangat aliansi, juga tidak pada perdamaian atau dialog," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pada 4 September lalu, Stoltenberg mengumumkan bahwa Turki dan Yunani setuju untuk mengadakan pembicaraan teknis di NATO untuk mengurangi risiko insiden dan kecelakaan di Mediterania Timur.

Baca Juga: Terdengar Benturan Keras Bikin Heboh Keluar Rumah, Seorang Pemotor Terkapar dalam Kecelakaan Tunggal

Sebelumnya, Yunani telah mempermasalahkan eksplorasi energi Turki di Laut Aegea, Mediterania Timur.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah