Pihak Berwenang di Belarusia Cabut Akreditasi Beberapa Jurnalis, Smith: Mereka Berisiko Ditangkap

- 30 Agustus 2020, 21:05 WIB
  Orang-orang memprotes hasil pemilihan presiden di Lapangan Kemerdekaan di Minsk, Belarusia [Reuters]
Orang-orang memprotes hasil pemilihan presiden di Lapangan Kemerdekaan di Minsk, Belarusia [Reuters] /

Kantor berita Associated Press juga mengatakan dua jurnalis yang berbasis di Moskow yang meliput demonstrasi baru-baru ini di Belarus dideportasi ke Rusia pada Sabtu. Wartawan Belarusia AP juga diberitahu oleh pemerintah bahwa surat keterangan pers mereka telah dicabut.

"The Associated Press mengutuk keras serangan terang-terangan terhadap kebebasan pers di Belarus. AP menyerukan kepada pemerintah Belarusia untuk memulihkan kredensial jurnalis independen dan mengizinkan mereka untuk terus melaporkan fakta tentang apa yang terjadi di Belarus kepada dunia," kata Lauren Easton, direktur hubungan media kantor berita itu. 

Baca Juga: Ibunda Atta Halilintar Ternyata Pernah Rela Dimadu, Istri Kedua Anofial Angkat Bicara di Facebook

Televisi ARD Jerman mengatakan dua jurnalisnya yang berbasis di Moskow juga dideportasi ke Rusia. 

Menurut kantor berita AFP mengutip pernyataan juru bicara pemerintah Anatoly Glaz, keputusan tersebut diambil atas rekomendasi unit kontraterorisme negara itu. 

Dalam komentar pada pertemuan pemerintah pada 23 Juli, Lukashenko mengancam akan mengusir wartawan asing, menuduh mereka menghasut protes terhadapnya sebelum pemungutan suara.

Baca Juga: Polemik Penggunaan Kata 'Anjay', Komnas PA: Mending Dihindari, Berkonotasi Merendahkan Orang Lain

"Presiden Lukashenko sebelumnya mengeluh tentang liputan media asing tentang protes di Belarus, dan telah menindak media asing," kata Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Vilnius di Lithuania.

Dia mencatat bahwa sebagian besar jurnalis yang terpengaruh adalah warga Belarusia yang bekerja untuk organisasi media asing.

"Jika mereka terus bekerja tanpa akreditasi, mereka berisiko ditangkap," kata Smith.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah