Masjid Hagia Sophia Gelar Salat Jumat Perdana, Warga Yunani Tak Terima dan Sebut Itu Hari Berkabung

- 25 Juli 2020, 17:25 WIB
Warga saat sholat sore di Masjid Agung Hagia Sophia, 24 Juli 2020 (Foto AA)
Warga saat sholat sore di Masjid Agung Hagia Sophia, 24 Juli 2020 (Foto AA) /

PR INDRAMAYU - Masjid Hagia Sophia menggelar pelaksanaan salat Jumat perdana pada Jumat, 24 Juli 2020 kemarin.

Terkait hal itu, beberapa umat Muslim disebut-sebut bahagia mendengar kabar tersebut.

Kata 'Hagia Sophia' pun ramai dibicarakan publik serta sempat bertengger di deretan trending topik Twitter pagi tadi.

Baca Juga: UPDATE CORONA di Indonesia per Sabtu, 25 Juli 2020: Total Positif Dekati Angka 100.000 Kasus

Gelaran salat Jumat perta kali itupun menjadi penanda kembalinya fungsi monumen berusia 1.500 tahun debagai tempat ibadah kaum muslim di Turki.

Salat jumat pertama setelah nyaris 86 tahun digunakan sebagai museum itu dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Didampingi para menteri seniornya, ia bertilawah di dalam masjid yang kini lantainya berlapiskan karpet baru berwarna hijau.

Baca Juga: Yodi Prabowo Telan Pil Narkoba Sebelum Akhiri Nyawa, Begini Efek Bahaya dari Amfetamin

Di sisi lain, hiasan-hiasan gereja yang masih terawat di dinding dan atap Hagia Sophia ditutup tirai seperti layar kapal.

Usai bertilawah, Kepala Urusan Agama Turki Ali Erbas memimpin salat jumat yang diikuti ratusan orang di dalam masjid.

Sementara itu di Alun-alun Sultan Ahmet, tepat di depan Hagia Sophia, nyaris 350.000 orang bergabung dengan jamaah di dalam masjid.

Baca Juga: Kecewa dengan Hasil Penyelidikan Polisi, Ayah Yodi: Dia Punya Harapan, Kalau Ngga, Mandi Aja Gak Mau

Mereka datang sejak malam hari dari seluruh penjuru negeri untuk meramaikan momen bersejarah ini.

Kebanyakan menggunakan bus dan sudah bermalam di alun-alun sehari sebelumnya.

Sebelum dibuka dengan azan pada waktu zuhur, Presiden Erdoğan sempat memberikan sedikit pidato di hadapan seluruh jamaah.

Baca Juga: Kasus Yodi Prabowo, Polisi Beberkan Soal Saksi yang Lihat 2 Orang Seragam Kantor dan Kupluk Hijau

"Hagia Sophia baru saja melepaskan diri dari belenggunya. Itu adalah mimpi besar dari masa muda kita," tuturnya.

"Ini adalah kerinduan rakyat kami dan kini telah tercapai," pungkasnya seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Salat Jumat Perdana Digelar di Hagia Sophia, Warga di Yunani Protes dan Lakukan Unjuk Rasa'.

Meski disambut meriah oleh kaum muslimin di berbagai penjuru dunia, banyak umat kristiani yang bersedih dengan momen tersebut.

Baca Juga: Yodi Prabowo Disimpulkan Tewas Bunuh Diri, Pisau Dibeli dari Ace Hardware oleh Korban Seorang Diri

Diberitakan The Guardian, Yunani benar-benar marah dan tak terima atas kebijakan kontroversial itu.

Warga negara tersebut membunyikan lonceng dan mengibarkan bendera setengah tiang, simbol ratapan.

Pemimpin gereja Kristen Ortodoks menyebut hari itu sebagai 'hari berkabung'.

Yunani memang selalu berseteru dengan Turki terkait banyak hal, mulai dari pengeboran minyak di Laut Tengah hingga Hagia Sophia.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Editor Metro TV Berakhir, Yodi Prabowo Ternyata Mati Bunuh Diri

"Hari ini begitu sulit. Kegelapan menyelimuti kita dengan berubahnya Hagia Sophia menjadi masjid, sesuatu yang benar-benar mengejutkan Umat Kristiani di seluruh dunia, tak hanya Yunani," kata Juru Bicara Pemerintah Yunani Stelios Petsas.

Ia menegaskan keputusan Turki dan Presiden Erdoğan itu akan berdampak luas pada Umat Kristiani.

"Kami telah memperingatkan ini akan menciptakan jurang yang tak terjembatani antara Turki dan dunia Kristen," tegasnya.*** (Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah