Pertama Kalinya, Presiden Donald Trump Akhirnya Mau Gunakan Masker di Ruang Publik

- 12 Juli 2020, 11:58 WIB
  Presiden Donald Trump mengenakan masker saat berkunjung ke Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Md., Sabtu, 11 Juli 2020. (Pikiran Rakyat/AP Photo/Patrick Semansky)
Presiden Donald Trump mengenakan masker saat berkunjung ke Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Md., Sabtu, 11 Juli 2020. (Pikiran Rakyat/AP Photo/Patrick Semansky) /

"Ketika kamu berada di rumah sakit, terutama ... Saya pikir itu hal yang bagus untuk memakai masker," katanya sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Untuk Pertama Kalinya Gunakan Masker, Terungkap Sudah Alasan Trump Ogah Pakai Masker Selama Ini'

Patut diketahui bahwa Trump merupakan orang yang ogah dan menolak menggunakan masker terutama di hadapan publik.

Baca Juga: Waspada! Bertahan 8 Jam, WHO Ungkap Virus Corona Covid-19 Bisa Menular Melalui Udara

Orang-orang di sekitar Trump menyebut bahwa sang presiden enggan menggunakan masker lantaran khawatir terlihat lemah oleh orang-orang.

Sebelumnya juru bicara Joe Biden yang merupakan calon presiden AS dan menjadi saingan Trump berpendapat bahwa Trump terlalu ceroboh dan lamban mengenai penggunaan masker ini.

"Donald Trump menghabiskan berbulan-bulan mengabaikan nasihat para ahli medis. Mengenakan masker adalah salah satu hal paling penting yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus," kata juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Pemerintah Alihkan Dana Covid-19 sebesar Rp502 Triliun untuk Kartu Prakerja

Sementara itu pihak rumah sakit militer Walter Reed kembali memberikan rekomendasi penggunaan masker di tengah pandemi virus corona.

"Setiap kali anda keluar di tempat umum, seperti di toko kelontong atau apotek, akan sulit untuk menjaga jarak sosial sejauh 6 kaki, jadi anda harus mengenakanmasker," tulis pernyataan Walter Reed di situs web resminya.

Jumlah kasus virus corona di AS menjadi yang terparah di dunia dengan 3,2 juta kasus yang dikonfirmasi.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah