“Pada saat yang bersamaan, kami sangat terusik akan laporan bahwa militer Myanmar telah melakukan tindakan ofensif di Kota Rathedaung, negara bagian Rakhine, yang tampaknya telah mengakibatkan ribuan orang terlantar, termasuk etnis Rakhine dan Rohingya,” kata Ortagus.
Disebutkan Ortagus, Amerika Serikat turut merasakam keprihatinan yang mendalam terkait peningkatan aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Baca Juga: Editor Video Metro TV Tewas Dibunuh, Polisi Temukan Luka Tusuk di Bagian Dada
Yakni, antara militer Myanmar dan Tentara Arakan serta dampaknya terhadap masyarakat setempat.
“Kami menegaskan seruan kami sebelumnya tentang penghentian pertempuran, dialog damai, dan upaya baru untuk melindungi komunitas setempat, serta akses untuk organisasi kemanusiaan,” kata Ortagus.***